Minggu, 26 Agustus 2012

Operasi Cointain jilid 1


Setelah mengobrol beberapa saat lamanya, akhirnya Vera mengajak Nick Carter untuk pulang. Nampaknya terdapat kemurungan pada wajah wanita itu setelah ia menceritakan latar belakang kehidupannya itu. Nick tidak menolak dan mengantarkan Vera kembali ke apartemennya. Jam sepuluh lewat lima puluh menit mereka sudah sampai d apartemen Vera.
“Bagaimana kalau saya menjamu anda dengan secangkir kopi panas, Nick?” tanya Vera dengan penuh nada permohonan.
“Trims, saya pasti menyukainya!” kata Nick menuju ke ruang tamu. Keduanya berjalan dengan berdampingan dan penuh keintiman.
Vera masuk ke bagian ruang belakang. Dan lima menit kemudian ia munculkembali sambil membawa dua cangkir kopi panas. Mata Nick Carter agak terbelalak ketika melihat wanita cantik itu sudah duduk disampingnya dengan sebuah baju tidur yang hampir tembus pandang. Gaun tidur itu berwama biru tua seperti gaun yang tadi dipakainya. Mungkin wanita ini menyukai wama biru tua sebagai warna kesayangannya.

"Silahkan minum, Nick!", ucapnya sambil duduk disamping pria Amerika itu. Sengaja tubuhnya yang harum oleh parfum itu menyentuh-nyentuh hidung Nick Carter. Dari balik gaun tipis itu muncul dua tonjolan yang berukuran cukup besar itu. Tubuh mereka sudah saling merapat.
Nick segera menghirup kopi panas itu dengan nikmatnya. Sementara tangan Vera mulai merangkul leher Nick Carter. Wajah wanita cantik itu sudah begitu dekat dengan bibir Nick Carter.
"Peluklah aku. Nick!", ucap Vera dengan perlahan.
Kedua biji matanya sudah terpejami, "Cumbulah saya sepuas-puasnya Nick", katanya sambil meraih leher Nick Carter. Wajah mereka semakin dekat, dan akliirnya kedua pasang bibir itu telah menyatu dengan erat disertai kecupan yang membangkitkan birahi yang penuh gejolak gairah yang besar.
Nick Carter yang mulai terangsang segera memberikan reaksinya dengan memeluk dan menciumi bibir Vera yang ranum itu. Tangannya mulai meraba-raba buah dada Vera yang berukuran besar itu. Terasa satu kenikmatan tersendiri pada syaraf Nick Carter ketika meremas-remas buah dada wanita cantik itu. Vera mulai merintih-rintih sambil menciumi bibir Nick Carter. Lidahnya menjulur-julur memberikan jilatan yang sangat membuat syaraf Nick Carter semakin menegang.
Tangan Nick mulai menyibakkan gaun tidur Vera dan kemudian melucuti setiap kain yang menutupi tubuhnya yang indah mulus itu. Sementara Nick sendiri memereteli pakaiannya tanpa kecuali. Keduanya sudah dalam keadaan telanjang bulat. Vera segera menyerbu tubuh Nick Carter yang polos itu. la mendekatkan kedua buah dadanya pada mulut Nick Carter. Tanpa perintah lagi mulut Nick Carter segera melahap buah dada Vera yang kenyal dan ketat itu. Mulut Nick Carter dengan bebas menghisapi kedua buah dada itu yang ranum dan mengasyikkan.
"Teruskan. Nick ....... teruskan ....... sayangku...". kata Vera sambil merintih-rintih dan menekankan buah dadanya ke mulut Nick Carter. Nick Carter tidak hanya mempermainkan mulut dan lidahnya untuk menghisapi. buah dada dan putingnya yang sudah makin menegang itu. Tetapi jari jemarinya juga ikut bermain-main, Jari-jemari itu bermain di lorong gelap yang berada pada selangkangan wanita itu. Terasa hangat suasana di dalam gua gelap yang mulai basah itu. Tetapi jari-jemari itu masih terus memasuki lorong gua yang dalam itu.
"Ouhhhhhhhh ,.,,,,,, , aaaaaaaaaahhhhhhhh ,,.,., ", mulut Vera mendesah panjang. Matanya mulai terbeliak-beliak merasakan kenikmatan yang luar biasa. Tubuhnya berkelejat-kelejat sambil mendesis-desis. Sementara itu lidah Nick Carter semakin ganas mempermainkan dan nmenjilati puting buah dada Vera yang sudah semakin menegang itu, Tangan Vera kini meraih sebuah otot tegang dan keras yang muncul dari selangkangan Nick Carter, batang penis itu makin lama makin mengeras.
Tangan Vera mulai bermain-main meraba-raba dan memijit-mijit batang penis itu. Sedangkan mulut Nick masih terus menciumi buah dada dan puting Vera yang berwarna merah kecoklatan itu, Sedangkan jari-jemarinya sudah semakin dalam terbenam dalam lubang vagina yang makin basah itu. Rintihan dan lenguhan panjang semakin sering keluar dari mulut Vera.
"Ayolah, Nick, ..,,, teruskan ..,... teruskan ....., !", rintih Vera memberi tanda akan kenikmatan yang sedang menjalari sekujur tubuhnya. Tiba-tiba tubuh Vera menggelosor ke bawah melepaskan segala remasan dan permainan jari-jemari Nick Carter. Tetapi tubuh wanita itu membungkuk dan segera mendekati selangkangan pria Amerika itu. Tak ayal lagi mulut wanita itu segera melahap penis tegang yang berada pada selangkangan Nick Carter. Kini mulutnya mulai mengulum dan menjilati otot vital itu dengan mata yang terbeliak-beliak.
Kuluman mulut dan permainan lidah Vera benar-benar membuat perasaan Nick Carter laksana berada di langit ke enam. Permainan dan hisapan serta jilatan mulut dan lidah Vera membangkitkan seluruh sistim persyarafan dalam tubuh Nick Carter. Mata Nick Carter membeliak-beliak merasakan kenikmatan yang luar biasa. Vera benar-benar sangat ahli dalam memainkan mulut dan lidahnya itu. Permainan itu berjalan beberapa saat lamanya sampai mulut Veta melepaskan kulumannya pada batang penis yang sudah menegang dan kian mengeras dan membesar itu. Kini Vera terlentang di atas permadani bulu berwarna biru siap menantikan aksi yang akan dijalankan Nick Carter, Kedua pahanya yang putih mulus itu dibuka selebar-lebarnya. Nampak lubang vagina itu menganga di balik rumpun tebal yung menghalanginya. Nick Carter segera menggerakkan tubuhnya untuk menindih tubuh Vera dari arah atas. Tetapi kepala Nick Carter menghadap ke arah memek wanita itu. Sedangkan batang penis Nick Carter berada persis di atas mulut wanita Swiss itu. Kini mulut Nick Carter mulai terbenam ke dalam mulut vagina yang sudah terbuka lebar itu. Sementara mulut Vera juga melahap dan menghisapi batang penis yang sudah tegang dan sudah mengembang dan semakin membesar.
Permainan saling hisap menghisap dan saling menjilati itu berlangsung dengan seru disertai nafas memburu seperti kuda berpacu. Lidah mulai menjalankan aksinya menjilati bagian kelentit dan memek Vera yang semakin gelap dan semakin basah itu, Terdengar suara merintih-rintih yang seperti wanita kemasukan syetan. Mata Vera mendelik-delik. Tubuhnya menggerinjal-gerinjal ketika lidah Nick menggelitik bagian daging kecil di dalam gua yang gelap dan semakin licin itu.
"Aaaaaaaaaahhhhhhh .,.... ", desis Vera sambil merintih-rintih. "Sekarang .,.. sekaranglah ,,........ please .,.,.,., Nick!", rintihnya,
lni merupakan tanda agar Nick memulai permainan sesungguhnya. Tubuhnya membalik lagi menghadap ke arah kedua buah dada Vera yang sudah mengeras itu, Nick menciumi kembali buah dada itu dan menjilati putingnya dcngan sepuas-puasnya. Desakan nafsu Vera sudah diambang ledakan. _
"Please. ...., Nick ......,, sekarang ...,,.. !", ucapnya memohon dan merintih-rintih. "Sekarang. .,.. . .... sekarang!", ‘sambil menibuka kedua pahanya lebih lebar lagi. mulut vagina itu membuka selebar-lebarnya. Nick mulai menggerakkan tubuhuya ke atas dan secara perlahan-lahan penisnya itu memasuki lubang vagina yang sudah terbuka. Ketika tubuh Nick mulai menghunjam tubuh Vera terderngar jeritan kecil yang disusul oleh goyangan pantat wanita itu.
Kedua manusia lain jenis itu segera bermain dengan lincahnya. Gerakan naik turun tubuh Nick Carter diikuti gerakan pantat Vera yang berputar-putar di bawah membuat mata Nick Carter terbeliak-beliak. Akhirnya puncak kenikmatan dicapai secara bersama-sama. Dan kedua tubuh itu terkapar dalam keletihan tetapi penuh kepuasan.
Tapi malam itu Nick tidak tidur di apartemen Vera. la pulang karena merasa khawatir dengan dokumen yang berada di kamar hotelnya. Vera memakluminya, dan membiarkan Nick pulang lagi ke hotelnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar