Tokoh Utama
:
Tanpa pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Tante Supiah adalah istri pamannya sendiri, waktu itu Bobby menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat kok Tante, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kata Bobby.
1. Bobby
2. Tante Supiah
Tokoh
Figuran :
·
Paman
Pertama kali Bobby mengenal seks adalah saat
Bobby duduk di kelas dua SMP. Waktu itu Bobby tinggal bersama paman di kota Jember,
sedangkan keluarganya tinggal di kota Banyuwangi. Beda dengan saat tinggal
bersama keluarganya, di rumah paman ini Bobby relative bebas bergerak sesukanya,
apalagi pamannya yang anggota TNI sering tidak berada dirumah sementara
istrinya, Tante Supiah, tidak berani melarangnya.
Salah satu
hobi berat Bobby adalah melototin TV sampai larut malam. Hingga suatu saat, ada
sebuah film menarik yang sedang Bobby tonton, yang ternyata juga sempat membuat
Tante Supiah betah menontonnya hingga larut malam. Saat itu Bobby hanya berdua
dengan Tante Supiah. Maka ketika sesekali Tante Supiah berkomentar, Bobby langsung
menyahut sekenanya. Sampai suatu saat ada adegan yang agak porno dan panas,
tiba-tiba Tante Supiah nyeletuk: “Heh, yang ini kamu gak boleh lihat, masih
kecil!” katanya sambil matanya tetap melotot ke layar TV.
Tanpa pikir panjang dan tanpa sadar bahwa Tante Supiah adalah istri pamannya sendiri, waktu itu Bobby menyahut dengan nada agak nakal. “Udah di sunat kok Tante, tinggal nyoba pakeknya yang belum,”. Kata Bobby.
Mungkin karena merasa risih atau sungkan,
waktu itu Tante Supiah hanya diam dan tidak langsung menanggapi celoteh nakal Bobby.
Entah kenapa, waktu itu Bobby seperti sengaja memancing agar Tante Supiah mau
ngomong yang jorok-jorok. Maka Bobby pun terus berceloteh sesukanya. Dan
tiba-tiba Tante Supiah membuka mulutnya.
“Emang kamu ngerti yang gituan?”
“Ngerti dong. Wong nggak sulit kok!”
“Kalau ngerti ya udah!” katanya sambil melirik
ke arah Bobby.
Setelah beberapa saat mereka saling terdiam,
lalu Bobby coba membuka pembicaraan lagi. Dan kali ini Bobby sengaja lebih
mengarah.
“Bi, katanya kalau pertama begituan rasanya
sakit yah?”
“Nggak tahu!”
“Lho, waktu pertama dulu Tante merasa gimana?”
“Lupa!”
“Kalau udah sering gituan, enak ya Tante?”
“Ahh kamu mau tahu aja!”
“Ya emang pingin tahu, Tante!” kata Bobby
sambil menahan nafasnya yang terasa mulai menyesakkan dada. Dan sejurus
kemudian, istri paman yang masih terlihat cantik dengan tubuh yang padat berisi
itu tiba-tiba menatap Bobby tajam. Bobby yang waktu itu masih kuper, hanya bisa
membalasnya dengan senyum kecut, karena takut kalau-kalau dia marah dan
melaporkan kelakuannya kepada paman. Tetapi, entah setan mana yang tiba-tiba
datang dan sengaja menebar godaan, hingga tiba-tiba Bobby memberanikan diri
mendekat kearah sofa tempat duduk Tante Supiah.
Seperti sengaja memberi kesempatan, Tante
Supiah hanya diam saja ketika tangannya dipegang-pegang Bobby. Dan Bobby yang
mulai tak terkendali, terasa semakin berani melangkah lebih jauh.
“Jangan Bob! Aku ini Tantemu!,” rintihnya ketika tangan Bobby mulai menelusup masuk kebalik baju dasternya yang longgar.
“Jangan Bob! Aku ini Tantemu!,” rintihnya ketika tangan Bobby mulai menelusup masuk kebalik baju dasternya yang longgar.
“Tante, ayo Tante. Aku ingin sekali
merasakan!” rengek Bobby.
Dan,
"Ouuw," tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Tante Supiah langsung meraih selangkangan Bobby, meremas kemaluan Bobby dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. Lalu Bobby balas dengan meremas buah dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan. Dan setelah Bobby berhasil melucuti daster Tante Supiah, ganti dia yang dengan cekatan menarik resluiting celana Bobby, lalu menariknya hingga Bobby telanjang.
"Ouuw," tanpa banyak ba-bi-bu lagi, tangan Tante Supiah langsung meraih selangkangan Bobby, meremas kemaluan Bobby dengan lembut sambil matanya sedikit terpejam. Lalu Bobby balas dengan meremas buah dadanya yang masih kenyal dan menggemaskan. Dan setelah Bobby berhasil melucuti daster Tante Supiah, ganti dia yang dengan cekatan menarik resluiting celana Bobby, lalu menariknya hingga Bobby telanjang.
Tante Supiah
langsung jongkok di hadapan Bobby. Lalu dengan lahapnya dia melumat kemaluan Bobby
sampai seluruh bagian diselangkangan Bobby. Bobby hanya bisa merem-melek
dibuatnya.
“Ouuhhg, terus Tante, terusss Tante.!” Kata Bobby yang sedang melayang-layang terbuai kenikmatan.
“Ouuhhg, terus Tante, terusss Tante.!” Kata Bobby yang sedang melayang-layang terbuai kenikmatan.
Setelah puas melumat alat vital Bobby, Tante
Supiah lalu berdiri persis dihadapan Bobby sambil menyorongkan vaginanya ke
muka Bobby. Tanpa merasa jijik, Bobby pun menjilati lubang vagina Tante Supiah
yang sudah mulai basah.
“Oughh Bob, teruss Bob.. terussss,.. achhhh,!” celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulut Bobby …
“Oughh Bob, teruss Bob.. terussss,.. achhhh,!” celotehnya sambil terus menekan-nekan vaginanya ke arah mulut Bobby …
“Teruss Bob, Tante hampirrrr, ooughh…!”
erangnya sambil mendekapkan kepala Bobby kearah selangkangannya. Dan tiba-tiba Tante
Supiah mendorong Bobby hingga Bobby rebah di Sofa. Lalu dia menindih Bobby,
sementara tangan kirinya menuntun kemaluan Bobby ke lubang Vaginanya.
“OOuuugghhh… SSsttttss!!” rintihnya ketika kemaluan Bobby sudah terjepit di
selangkangannya. Tante Supiah yang nampak mulai hilang kesadarannya itu, mulai
menggoyangkan tubuhnya. Matanya terpejam, sedangkan dari bibir Tante Supiah terus
mendesis seperti ular kobra yang hendak mematukkan bisanya.
“OOOuuuugghhhhhh…….Aku kellluuuaarrrr BBoooobb,!!” Jeritnya tertahan, sementara
tanga Tante Supiah mendekap Bobby erat-erat. Lalu Tante Supiah menggolosoh di
samping Bobby.
“Tante, aku belummm,!” bisik Bobby ketelinga Tante
Supiah.
Lalu, Tante Supiah menarik Bobby keatas
tubuhnya yang sudah basah oleh keringat. Sambil tetap memejamkan matanya, Tante
Supiah meraih kemaluan Bobby dan menuntunnya masuk ke lubang memeknya yang
sudah basah kuyup.
“Ayo Bob,.. “ katanya lirih… Dan,
“OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Tante,!!”.. Sperma Bobby pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya Bobby menggesek-gesekkan batang penisnya dalam lubang vaginanya….
“Ayo Bob,.. “ katanya lirih… Dan,
“OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Tante,!!”.. Sperma Bobby pun muncrat dengan deras setelah lima belas menit lamanya Bobby menggesek-gesekkan batang penisnya dalam lubang vaginanya….
Sejak kejadian malam itu, Bobby merasa seperti
orang yang ditakdirkan menjadi keponakan yang paling kurang ajar terhadap
pamannya sendiri. Sebab, hampir setiap saat ketika paman tidak ada dirumah, Bobby
lah yang menggantikan paman untuk memuaskan nafsu birahi Tante Supiah. Dan
kapanpun Tante Supiah mau, di kamar, di ruang tamu, di dapur ataupun di kamar
mandi, Bobby selalu dapat memuaskan nafsu Tante Supiah …..
“OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Bobby, kamu hebat!!”
“OOuugghhh,… SSsttssss, achhhhhh,.. Bobby, kamu hebat!!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar