Minggu, 13 November 2011

Adik Ipar Gila Seks - 1


Tokoh Utama :
  1. Ayu 16 tahun
  2. Eko 25 tahun

Tokoh Figuran :
  • Dian 24 tahun, orang tua Ayu, Om Iwan, Tante istri Om Iwan

Eko punya adik ipar, Ayu namanya. Orangnya cantik, masih di SMA. Bodinya proporsional, gak toge tapi tocil juga enggak. Pinggulnya rada gede juga sehingga kalo liat dia jalan pake jins ketat dari blakang, goyangan pantatnya merangsang juga. Yang lebih merangsang lagi, Ayu punya kumis halus diatas bibir mungilnya. Pasti jembutnya rimbun deh, dan yang lebih penting lagi napsunya besar. Eko gak tau napa kok dia dikirim ortunya ke tempat kakaknya (Dian = istri Eko) untuk melanjutkan sekolahnya, padahal dia baru kelas 1. Biasanya kalo dah lulus SMA ya mo nerusin skolah pindah bisa dimengerti. Eko gak banyak nanya ke istri tentang kepindahan Ayu kerumahnya. Yang Eko tau, Ayu tu bukan adik kandung istrinya tapi dia diangkat anak oleh mertua Eko sejak kecil, dan sudah dianggap sebagai anak sendiri.
Istri Eko kerja sebagai tenaga marketing suatu perusahan asing sehingga sering sekali mendapat tugas keluar kota, sedang Eko bekerja sebagai konsultan freelance, sehingga banyak melakukan pekerjaan dari rumah saja. Ketempat klien kalo diperlukan saja. Ya gak apa si, itung2 Eko jadi penunggu rumah. Makanya Eko seneng banget ketika Ayu tinggal dirumahnya. Eko membantu mengurus kepindahan Ayu ke SMA yang deket dengan rumahnya, repot juga birokrasinya, tapi dengan sedikti pelicin semuanya akhirnya beres dan Ayu diterima disekolah tersebut dan boleh langsung masuk.

Baru 2 hari Ayu dirumah, istri Eko dapet tugas keluar kota lagi ke Sulawesi sehingga makan waktu 2 mingguan. Ya namanya tugas, harus dilaksanakan, baeknya mereka belon punya anak, sehingga Eko gak repot kalo ditinggal2 seperti itu. Eko terbiasa mengurus rumah tangga, karena sejak dulu Eko selalu hidup sendiri.
Sore itu, Ayu dan Eko ngobrol di sofa. Ayu pake celana pendek yang pendek banget dan tanktop, kayanya gak pake bra, sehingga toketnya bergerak mengikuti gerakan badannya.
Merangsang juga ni anak.” Pikiran Eko
“Ayu, kenapa kok kamu pindah sekolah ke sini?” Eko memmulai pembicaraan.
"Mangnya mas gak tau ya", kata Ayu.
"Aku gak nanya kakakmu Yu, dia juga gak crita apa2 ke aku, cuma bilang kamu mo pindah skolah kesini ja".
"ayu malu ni mas critanya".
"Napa malu, aku kan masmu sendiri".
"mmm.... anu mas...aku maen ma om Iwan, tetangga rumah mas".
"Wah, enak dong si om Iwan dapetin kamu".
"Ah mas, Ayu serius ni".
"Ya terus?"
"Si om Iwan juga yang mrawanin Ayu, tapi .... enak, makanya Ayu jadi ketagihan terus deh maen ma  om Iwan ".
"Kamu maennya dimana Yu
"Mula2 dirumah om Iwan, waktu tantenya lagi pergi. Dah gitu suka janjian ketemuan di mal, trus cek in ke motel, waktu ayu pulang skolah".
"maennya brapa ronde kalo dimotel".
"Karna gak bisa lama2 ya cuma 2 ronde, kan mesti pulang sore Ayu nya".
"Gak perna sampe nginep ya Yu".
Pernah mas, si om bohong ma tante katanya mo pergi keluar kota, padahal cek in ma Ayu di hotel semalem. Ayu bilang ma bonyok nginep dirumah temen. Wah si om napsu banget maennya dihotel, ampe 4 ronde mas".
"Wah mas jadi kringeten neh ngebayangin Ayu maen ma si om".
"Kok ngebayangin si mas".
"La iya lah, kamu critanya napsuin gitu".
"Trus mas ngaceng ya"
"La iya lah, lelaki mana yang gak ngaceng kalo dengerin Ayu crita lagi maen. Trus kenapa kok Ayu disuruh ketempat mas ma kakak?"
"Ketauan juga mas ma bonyok. Ada yang bilang dia liat Ayu ma si om gandengan di mall. Ya udah deh, Ayu gak bisa ngelit lagi. Heboh juga karena bonyok mengcounter si om. Baiknya bisa didamein, tadinya bokap mo bawa kasus ini ke polisi segala. Baeknya enggak".
"Kadung malu, makanya Ayu disuru ke tempat mas ma kakak. Mas masih kringeten?" tanyanya sambil tertawa, manis sekali ni akan, seksi lagi cuma celana pendek banget dan tanktop tanpa bra.
"Mas, dah nikah segini lama kok gak punya anak si, mas gak bisa ya".
"Enak aja, mo mas buktiin ma kamu kalo mas bisa?" jawab Eko membuka front.
"Mangnya mas brani ngelakuin ma Ayu?"
"Napa enggak, kalo Ayunya mau tapi". Ayu diem saja.
"Mau gak Yu, aku si mau banget lo".
"Gak enak ma kakak mas".
"Ya tapi kakakmu tu kerjanya kluar kota terus, mas ditinggal sendiri terus, gimana mo bikin anak kan".
"Kacian, mas kesepian ya, kan skarang ada Ayu yang nemenin". Ayu duduk merapat ke Eko.
"Mau ya Yu", kata Eko sambil mengelus pipi Ayu. Ayu noleh ke Eko, Eko tidak menyia2kan kesempatan ini, perlahan tapi pasti Eko mengecup bibir mungilnya. Ayu membiarkan Eko mengulum2 bibirnya, kemudian ciuman Eko mengarah ke leher Ayu, terus menyusur kepipinya.
Tubuh Ayu bergeser makin merapat, bibirnya Eko lumat lagi dengan lembut. Sambil menikmati lidah Ayu yang menjelajah di mulut Eko, tangan Eko menyusupkan kedalam tanktopnya dan meremas lembut toketnya yang tidak terbungkus bra. Ohh.., toketnya ternyata tercakup seluruhnya dalam tangan Eko. Dan ayu rasanya sudah tidak kuat menahan gejolak napsunya, padahal baru awal pemanasan.
"Kamu dah pengen ya Yu".
"Iya mas, dah lama rasanya ayu gak ngerasain nikmat lagi".
"Mau kan aku kasih kenikmatan".
"Mau banget mas".
Bibir Eko mulai meneruskan jelajahannya, sambil melepaskan tanktopnya, Eko mengecup lehernya, menjilat kadang menggigit lembut. Sambil tangan Eko terus meremas-remas toket Ayu yang ternyata benar dia ngga pakai bra. Bibir Eko terus menelusur di permukaan kulit Ayu. Dan mulai pentil kirinya tersentuh lidah Eko dan Eko menghisap. Terus pindah ke pentil kanan. Kadang-kadang seolah seluruh toketnya akan dihisap.
Dan tangan Eko mulai turun dan memainkan pusernya, membuat Ayu merasa geli tapi nikmat, napsunya makin berkobar karena elusan tangan Eko . Kemudian tangan Eko turun lagi dan menjamah selangkangan Ayu. memeknya sudah basah sekali. Lama hal itu Eko lakukan sampai akhirnya Eko kemudian membuka ristsluiting celana pendek Ayu dan menarik celananya ke bawah. Tinggalah CD mininya yang tipis yang memperlihatkan jembutnya yang lebat, saking lebatnya jembutnya muncul di kiri kanan dan dibagian atas dari cd mini itu. jembutnya lebih terlihat jelas karena CD Ayu sudah basah karena cairan memeknya yang sudah banjir. Eko membelai celah memek Ayu dengan perlahan. Sesekali jari Eko menyentuh itilnya karena ketika dielus pahanya otomatis mengangkang agar Eko bisa mengakses daerah memeknya dengan leluasa. kemudian CD Ayu yang sudah basah itu dilepas oleh Eko. Ayu mengangkat pantatnya agar Eko bisa melepas pembungkus tubuhnya yang terakhir. Jari Eko mulai sengaja memainkan itilnya. Dan akhirnya jari Eko itu masuk ke dalam memeknya.
Bibir Eko terus bergantian menjilati pentil kiri dan kanan dan sesekali Eko menghisap dan terus menjalar ke perutnya. Dan akhirnya sampailah ke memeknya. Kali ini Eko mencium jembutnya yang lebat dan bibir memeknya Eko membuka dengan dua jari. Dan akhirnya kembali memeknya dimainkan dengan bibir Eko, kadang bibir Ayu dihisap, kadang itil Ayu, akhirnya lidah Eko masuk di antara kedua bibir memeknya sambil menghisap itilnya. Hanya dalam beberapa menit ayu benar-benar tak tahan.
Dan.. Ayu mengejang dan dengan sekuatnya ayu berteriak sambil mengangkat pantatnya supaya merapatkan itilnya dengan mulut Eko, Ayu meremas-remas rambut Eko. Eko terus mencumbu memeknya, belum puas Eko memainkan memeknya hingga napsunya bangkit kembali dengan cepat.
"Mas, Ayu sudah pengen dientot." katanya memohon sambil membuka pahanya lebih lebar.
Eko pun bangkit, mengangkat badan Ayu yang sudah lemes dan Eko membawa ke kamar. Ayu dibaringkan di ranjang dan Eko mulai membuka baju, kemudian celananya sendiri. Ayu terkejut melihat kontol Eko yang besar dan panjang nongol dari bagian atas CD. Kemudian Eko juga melepas CDnya.
"Mas, gede banget kontol mas, mana panjang lagi".
"Mana gedean ma si om?"
"gedean mas lah".
Sementara itu Ayu terbaring menunggu. kontol Eko yang besar dan panjang dan sudah maksimal ngacengnya, tegak hampir menempel ke perut. Ayu merinding apakah muat kontol segitu besarnya di memeknya. Dan saat Eko pelan-pelan menindihnya, ayu membuka pahanya makin lebar, rasanya tidak sabar memek Ayu menunggu masuknya kontol Eko yang extra gede itu. Ayu pejamkan mata.
Eko mulai mendekap Ayu sambil terus mencium bibir Ayu, bibir memek Ayu mulai tersentuh ujung kontol Eko. Sebentar Eko mengusap-usapkan dan pelan sekali kemudian bibir memeknya terdesak menyamping. Terdesak kontol besar Eko itu.
“Ohh,” Eko benar benar merasakan penuh dan sesak liang memeknya dimasuki kontolnya.
Ayu menahan nafas. Mili per mili. Pelan sekali kontol Eko terus masuk. Ayu mendesah tertahan karena rasa yang luar biasa nikmatnya. Terus.. Terus..Akhirnya ujung kontol Eko menyentuh bagian dalam memek Ayu, maka secara refleks Ayu merapatkan pahanya, Eko terus menciumi bibir dan leher Ayu. Dan tangan Eko tak henti-henti meremas-remas toket Ayu.
Kontol besar Eko mulai menggenjot halus dan pelan. supaya ayu tidak kesakitan. Ayu terbawa ke puncak nikmat yang belum pernah dia alami. Nafas Ayu cepat sekali memburu, terengah-engah. Ayu benar benar merasakan nikmat luar biasa merasakan gerakan kontol besar Eko. Maka hanya dalam waktu yang singkat ayu makin tak tahan. Eko tahu bahwa ayu semakin hanyut. Maka makin gencar Eko melumat bibir dan lehernya, dan remasan di toketnya makin kuat.
Eko menusukan kontolnya yang agak kuat dan memepet itilnya dengan cara menggoyang goyangnya, Ayu menggelepar, tubuhnya mengejang, tangannya mencengkeram kuat-kuat sekenanya. memeknya menegang, berdenyut dan mencengkeram kuat- kuat, benar-benar puncak kenikmatan yang belum pernah Ayu alami. ayu benar benar menerima kenikmatan yang luar biasa. Ayu tak ingat apa-apa lagi kecuali kenikmatan dan kenikmatan.
"Mas, Ayu nyampe maas", teriaknya. Setelah selesai, pelan pelan tubuhnya lunglai, lemas. dua kali ayu nyampe dalam waktu relatif singkat, Eko membelai rambut Ayu yang basah keringatan.
Ayu membuka matanya, Eko tersenyum dan menciumnya lembut sekali, tak henti hentinya toketnya diremas-remas Eko pelan-pelan. Serangan bibir Eko yang melumat bibir Ayu dan diteruskan ke leher serta tangan Eko meremas-remas toketnya lebih kuat. Napsunya naik lagi dengan cepat, saat kembali Eko mengenjotkan kontol Eko semakin cepat.
“Uhh, ......” sekali lagi ayu nyampe, yang hanya selang beberapa menit.
“Ahh .... ahh ..... oohhhh...aaaaarrrrrrggghhh.....” dan kembali ayu berteriak lebih keras lagi.
Eko terus mengenjotkan kontolnya dan kali ini Eko ikut menggelepar.
“Ahh .... ayu ..... argh...ohh...aaaaarrrrrrggghhh.....”  wajah Eko menengadah.
Tangan Eko mencengkeram lengan Ayu dan tangan satunya menekan toket Ayu. Ayu makin meronta-ronta tak karuan. Puncak kenikmatan diikuti semburan pejuh yang kuat di dalam memeknya, menyembur berulang kali. Eko meerasa banyak sekali pejuh kental dan hangat menyembur dan memenuhi memek Ayu, hangat sekali dan terasa sekali pejuh yang keluar seolah menyembur seperti air yang memancar kuat. Setelah selesai, Eko memiringkan tubuh dan tangan Eko tetap meremas lembut toket Ayu sambil mencium wajah Ayu. Ayu senang dengan perlakuan Eko terhadapnya.
"Yu, kamu luar biasa, memekmu peret dan nikmat sekali", puji Eko sambil membelai dadanya.
"Mas juga hebat. Bisa membuat Ayu nyampe beberapa kali, dan baru kali ini Ayu bisa nyampe dan merasakan kontol raksasa. Hihi.."
"Jadi kamu suka dengan kontolku?" goda Eko sambil menggerakkan kontolnya dan membelai-belai wajah Ayu.
"Ya mas, kontol mas nikmat, besar, panjang dan keras banget" jawabnya jujur.
"Enak mana mas, ngen totin kakak apa ngen totin Ayu".
"Nikmat ma kamu Yu, memek kamu peret banget".
"Mangnya memek kakak gak peret, kan kakak belon punya anak".
"Gak tau deh, pokoknya aku puas banget ngentotin kamu".
"Ya udah, mas ngentotin Ayu ja, kalo kakak keluar kota".
“Dan kalau ada kesempatan”
Eko tidak langsung mencabut kontolnya, tapi malah mengajak mengobrol sembari kontol makin mengecil. Dan tak henti-hentinya Eko mencium, membelai rambut Ayu dan yang paling Eko suka membelai toketnya. Ayu merasakan pejuh Eko yang bercampur dengan cairan memeknya mengalir keluar. Setelah cukup mengobrol dan saling membelai, pelan-pelan Eko mencabut kontol sambil menciumi Ayu lembut sekali. Benar benar ayu terbuai dengan perlakuan Eko. Ayu tertidur dalam pelukan Eko, sepertinya Ayu merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja. 

Bersambung ke ... Adik Ipar Gila Seks - 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar