Tokoh Utama
:
- Ayu 16 tahun
- Eko 25 tahun
Tokoh
Figuran :
- Dian 24 tahun, orang tua Ayu, Om Iwan, Tante istri Om Iwan
Lanjutan dari .... Adik Ipar Gila Seks - 1
Ayu sedang tidur dalam pelukan Eko, sepertinya Ayu merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja. Ayu bangun masih dalam pelukan Eko.
Ayu sedang tidur dalam pelukan Eko, sepertinya Ayu merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja. Ayu bangun masih dalam pelukan Eko.
"Ayu, .... kamu tidur nyenyak sekali ", kata Eko sambil
membelai rambutnya.
Kurang lebih
setengah jam Ayu dan Eko berbaring berdampingan. Eko lalu mengajaknya mandi. Eko
membimbing Ayu ke kamar mandi, saat berjalan Ayu merasa masih ada yang
mengganjal memeknya dan ternyata masih ada pejuh yang mengalir di pahanya,
saking banyaknya Eko mengecretkan pejuh di dalam memeknya.
Dalam bathtub yang berisi air hangat, Ayu duduk di atas paha
Eko. Eko mengusap-usap menyabuni punggungnya, dan Ayupun menyabuni punggung Eko.
Eko memeluknya sangat erat hingga dada Eko menekan toket Ayu. Sesekali ayu
menggeliatkan badannya sehingga pentilnya bergesekan dengan dada Eko yang
dipenuhi busa sabun. Pentil susu Ayu semakin mengeras. Pangkal paha Ayu yang
terendam air hangat tersenggol2 kontol Eko. Hal itu menyebabkan napsunya mulai berkobar kembali.
Ayu ditarik Eko sehingga menempel lebih erat ke tubuh Eko. Eko menyabuni punggungnya.
Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangan Eko terus menyusur hingga tenggelam
ke dalam air. Eko mengusap-usap pantat Ayu dan Eko meremasnya. Kontol Ekopun
mulai ngaceng ketika menyentuh memeknya.
"Mas nakal!" desah Ayu sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.
Walau tengkuknya basah, Ayu merasa bulu roma di tengkuknya
meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari memeknya. Ayu menggeliatkan pinggulnya.
Eko mengecup lehernya berulang kali sambil menyentuh bagian bawah yaitu bibir
memeknya. Tak lama kemudian, tangan Eko semakin jauh menyusur hingga akhirnya
mengusap2 lipatan bibir luar memeknya. Eko berulang kali mengecup lehernya. Sesekali
Eko menjilat, sesekali digigit dengan gemas.
"Aarrgghh.. Sstt.. Sstt.." rintih Ayu berulang kali. Lalu Ayu bangkit dari
pangkuan Eko.
Ayu tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di memeknya.
Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Dengan cepat Eko pun bangkit
berdiri dan segera membalikkan tubuhnya. Eko tak ingin Ayu terjatuh. Eko menyangga
punggungnya dengan dadanya. Lalu Eko mengusapkan kembali cairan sabun ke perut
Ayu. Eko menggerakkan tangan keatas, meremas dengan lembut kedua toketnya dan
pentilnya Eko menjepit2 dengan jempol dan telunjuk. Pentil kiri dan kanan diremas
bersamaan. Lalu Eko mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya.
"Mas, lama amat menyabuninya"
rintihnya sambil menggeliatkan
pinggulnya.
Ayu menggapai kontol Eko semakin yang keras dan besar.
Tangan kiri Ayu segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji peler Eko dengan
gemas. Eko menggerakkan telapak kanan ke arah pangkal pahanya. Sesaat Eko mengusap
usap jembut lebatnya, lalu mengusap memeknya berulang kali. Jari tengah Eko terselip
di antara kedua bibir luar memeknya. Eko mengusap berulang kali. itilnya pun
menjadi sasaran usapan Eko.
"Aarrgghh..!" rintihnya ketika merasakan kontol Eko makin kuat menekan pantatnya. Ayu merasa lendir membanjiri memeknya. Ayu jongkok agar memeknya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah
diantara bibir memeknya dengan
mengusapkan 2 jarinya. Ketika
menengadah ayu melihat kontol Eko telah berada persis didepannya. kontol Eko telah ngaceng berat.
"Mas, kuat
banget sih, baru aja ngecret di memek Ayu sekarang sudah ngaceng lagi", katanya sambil meremas kontol Eko, lalu
diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya ujung
kepala kontol Eko. Tubuh Eko bergetar
menahan nikmat ketika Ayu menjilati
kepala kontolnya. Eko meraih bahu
Ayu karena tak sanggup lagi menahan
napsu. Setelah Ayu berdiri, kaki kiri Ayu diangkat dan diletakkan di pinggir bath tub oleh Eko. Ayu menungging sambil memegang dinding di depannya dan Eko menyelipkan
kepala kontolnya ke celah di
antara bibir memeknya.
"Argh,
aarrgghh..,!" rintihnya.
Eko menarik kontolnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar memek Ayu ikut terdorong bersama kontol Eko. Perlahan-lahan
menarik kembali kontol Eko
sambil berkata
"Enak Yu?"
"Enaak banget mas". Eko mengenjotkan kontolnya
dengan cepat sambil meremas bongkah
pantat Ayu dan tangan Eko satunya
meremas toketnya.
"Aarrgghh..!" rintih Ayu ketika merasakan kontol Eko
kembali menghunjam memeknya. Ayu
terpaksa berjinjit karena kontol Eko
terasa seolah membelah memeknya
karena besarnya. Terasa memeknya
sesek kemasukan kontol Eko yang
besar dan panjang itu. Eko dengan erat mememegang
pinggul Ayu dan mengenjotkan
kontolnya keluar masuk dengan
cepat dan keras. Terdengar 'cepak-cepak'
setiap kali pangkal paha Eko berbenturan
dengan pantat Ayu.
"Aarrgghh.., aarrgghh..! Mas.., Ayu nyampe..!" Ayu lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Eko juga tidak dapat menahan pejuh Eko lebih lama lagi.
"Aarrgghh.., Yu", kata Eko sambil menghunjamkan kontolnya
sedalam-dalamnya.
"Mas.., sstt, sstt.." katanya karena berulangkali merasa tembakan pejuh Eko dimemeknya.
"Aarrgghh.., Yu, enaknya!"
bisik Eko ditelinga Ayu.
"Mas.., sstt..,
sstt..! Nikmat sekali ya dientot mas",
jawab Ayu karena nikmat ketika dia nyampe. Eko masih mencengkeram pantat Ayu sementara kontol Eko masih nancep dimemeknya. Beberapa saat mereka diam di tempat dengan kontol Eko yang masih menancap di memek Ayu.
Kemudian Eko membimbing Ayu ke shower,
menyalakan air hangat dan mereka
berpelukan mesra dibawah kucuran
air hangat. Setelah selesai Eko keluar duluan, sedang ayu masih menikmati shower. Selesai dengan rambut
yang masih basah dan masih bertelanjang
bulat, ayu keluar dari kamar
mandi. Eko sudah menyiapkan makan
seadanya. Ayu dan Eko minum dan
makan sambil mengobrol, dan
diiringi lagu lembut. Setelah makan, Eko lalu meminta Ayu duduk di pangkuan Eko. Ayu menurut saja. Sambil mengobrol, ayu dimanja dengan belaian. Eko meraih dagunya, dan mencium bibirnya dengan hangatnya, ayu mengimbangi ciuman Eko. selanjutnya Eko
mulai meremas-remas lembut
toketnya, kemudian menelusuri
antara dada dan pahanya. Ayu sadar
bahwa sesuatu yang dia duduki
terasa mulai agak mengeras. Ohh,
langsung ayu bangkit. Ayu bersimpuh di depan Eko, kontol Eko sudah mulai
ngaceng, walau masih belum begitu
mengeras. Kepala kontol Eko sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu diraih, dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi. Sebelum penuh ngacengnya langsung
ayu mengulum kontol Eko. Ayu
memainkan kulup kontol yang tebal
dengan lidahnya. Ditariknya kulup
ke ujung, membuat kepala kontol Eko
tertutup kulupnya dan segera
dikulum, dimainkan kulup Eko dengan lidah Ayu dan diselipkannya lidah Ayu ke dalam kulup Eko sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup dan kepala kontol Eko. Enak rasanya. Tapi
hanya bisa sesaat, sebab dengan
cepatnya kontol Eko makin membengkak. Eko mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya semakin penuh.
"Mas hebat ya sudah
ngaceng lagi, kita lanjut yuk mas", kata Ayu yang juga sudah terangsang.
Eko makin tak tahan menerima rangsangan lidah Ayu. Maka
Eko mengajak Ayu ke tempat tidur. Ayu
sudah tiduran di kasur, Eko membuka
kakinya dan langsung menelungkup
di antara pahanya.
"Aku suka melihat memek kamu yu" ujar Eko sambil
membelai bulu jembutnya yang
lebat.
"Mengapa?"
"Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dientot jadi binal seperti kamu, juga
tebal bibirnya". Eko terus membelai jembutnya
dan bibir memeknya.
Kadang-kadang Eko mencubit pelan, menarik-narik seperti
mainan. Ayu suka memeknya dimainkan berlama-lama,
Ayu terkadang melirik apa yang Eko
lakukan. Seterusnya dengan dua
jari Eko membuka bibir memeknya, Ayu
makin terangsang dan makin banyak
keluar cairan dari memeknya. Eko terus memainkan memeknya seolah tak puas-puas memperhatikan memeknya, kadang kadang Eko menyentuh sedikit itilnya, membuat ayu penasaran. Tak sadar pinggul Ayu mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat Ayu
mengangkat pinggulnya, langsung Eko
menyambut dengan bibirnya.
“Nyaem... nyaem...” Eko menghisap lubang memek Ayu yang sudah penuh cairan. Lidah Eko ikut
menari kesana kemari menjelajah
seluruh lekuk memeknya, dan saat Eko
menjilat itilnya dengan ujung lidah, cepat sekali menggelitik ujung itilnya, benar benar Ayu tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat Ayu tak sadar berteriak..
"Aauuhh!!". Benar benar hebat Ayu terangsang, dan Ayu
sudah tak tahan lagi.
"Ayo dong mas,
Ayu pingin dientot lagi"
ujarnya sambil menarik bantal.
Eko langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kontol gedenya ke arah memeknya. Ayu masih sempat melirik saat Eko memegang kontol untuk diarahkan dan
diselipkan di antara bibir
memeknya. saat kepala kontol Eko telah menyentuh di antara bibir memeknya, ayu menahan nafas untuk menikmatinya. setelah kepala
kontol Eko mulai menyelinap di antara bibir
memeknya dan menyelusup lubang memeknya, pelan-pelan Eko menekan dan Eko
mulai mencium bibirnya lembut. Makin ke
dalam. Ayu merapatkan pahanya supaya
kontol Eko tidak terlalu masuk ke dalam.
Eko langsung menjepit kedua pahanya
hingga terasa sekali kontol Eko menekan
dinding memeknya. kontol Eko semakin masuk. Belum semuanya masuk, Eko menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulnya naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali Eko melakukan sampai akhirnya Ayu penasaran dan
berteriak-teriak sendiri.
“Auhh... mas.... cepetan donk.... masukin lebih dalam
lagi....” rengek Ayu
Setelah Eko puas menggodanya, tiba tiba dengan hentakan agak keras, Eko mempercepat gerakan mengenjot hingga Ayu kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, Eko meremas
toketnya dan menciumi lehernya.
Akhirnya Ayu mengelepar-gelepar. Dan sampailah ayu kepuncak. Tak tahan ayu berteriak terus. Eko menyerang
dengan dahsyatnya, rasanya tak
habis-habisnya ayu melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat ayu meneruskannya. Ayu memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenaganya dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya Eko pelan-pelan
mengakhiri serangan dahsyatnya. Ayu terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran. Hampir pingsan ayu menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar ayu tidak menyesal ngentot dengan Kakak
iparnya, Eko dapat mengolah
tubuhnya menuju kenikmatan yang tiada tara. Kemudian paha Eko mulai kembali menjepit kedua paha Ayu dan merapatkan, tubuh Eko menindihnya serta leher Ayu kembali dicumbu. Ayu memeluk tubuh Eko yang besar dan Eko kembali
meremas toketnya. Pelan-pelan Eko mulai menggenjotkan kontolnya. Kali ini Ayu ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Tangan Eko terus menelusuri permukaan tubuhnya. Dada Eko merangsang dada Ayu setiap
kali bergeseran mengenai pentilnya. Dan Eko
memompakan kontolnya dengan sepenuh perasaan,
lembut sekali, bibir Eko menjelajah
leher dan bibir Ayu. Lama kelamaan
tubuh Ayu yang semula lemas, mulai
terbakar lagi. Ayu berusaha menggeliat, tapi tubuhnya dipeluk Eko cukup kuat, hanya tangan Ayu yang mulai menggapai apa saja yang dia dapat. Eko makin meningkatkan cumbuan dan memompakan kontolnya makin cepat. Gesekan di dinding
memeknya makin terasa. Dan kenikmatan makin
memuncak. Maka kali ini leher Ayu digigit
agak kuat dan Eko memasukkan
seluruh batang kontolnya serta menggoyang-goyang
untuk meningkatkan rangsangan di
itilnya. Maka jebol lah bendungannya, ayu
mencapai puncak kembali. Kali ini terasa
lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan
ini terasa nyaman dan romantis
sekali, tapi tiba tiba Eko dengan cepat mengenjot lagi. Kembali ayu berteriak
sekuatnya menikmati ledakan
orgasme yang lebih kuat, ayu meronta
sekenanya. dia menggigit pundak Eko
saat Eko menghujani dengan kenikmatan
yang bertingkat-tingkat. Sesaat Eko
menurunkan gerakannya, lalu Eko membalikkan tubuh Ayu hingga Ayu di atas tubuh Eko. Ayu terkulai di atas tubuh Eko. Dengan sisa tenaganya ayu mengeluarkan kontol Eko dari memeknya.
Dan diraihnya batang kontol Eko. Tanpa pikir panjang, kontol yang masih berlumuran cairan memeknya sendiri dikulum dan dikocok. Dan
pinggul Ayu diraih Eko hingga akhirnya ayu
telungkup di atas Eko lagi dengan posisi terbalik posisi 69. Kembali memeknya yang berlumuran cairan jadi mainan Eko, ayu makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kontol Eko. Eko memeluk pinggul Ayu. Eko menghisap itilnya sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuh Ayu mengejang dan dia
menjepit kepala Eko dengan kedua
paha Ayu dan dirapatkannya
pinggulnya agar bibir memeknya merapat ke bibir Eko. Ayu nggak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar ayu menggigit
agak kuat kontol Eko dan dicengkeramnya dengan kuat saat dia masih menikmati orgasme.
"Yu, aku
mau ngecret yu, di dalam memekmu ya",
kata Eko sambil menelentangkan ayu.
"Ya, mas", jawabnya. Eko menaiki ayu dan dengan
satu hentakan keras, kontol Eko
yang besar sudah kembali menyesaki
memeknya. Eko langsung mengenjot
kontol Eko keluar masuk memek Ayu dengan
cepat dan keras. Dalam beberapa
enjotan saja tubuh Eko pun mengejang. Pantat Ayu dihentakkannya ke atas dengan kuat sehingga kontol Eko nancap semuanya ke dalam memek Ayu dan akhirnya crot .. crot ..crot,
pejunya muncrat dalam beberapa
kali semburan kuat. Herannya,
ngecret yang ketiga masih saja pejuh Eko masih keluar banyak. Eko menelungkup diatas tubuh Ayu sambil memeluknya erat2.
"Yu, nikmat sekali
ngentot sama kamu, memek kamu kuat
sekali cengkeramannya ke kontolku", bisik Eko di telinganya.
"Ya mas, Ayu juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman memek Ayu terasa kuat karena kontol mas kan gede banget. Rasanya sesek deh memek Ayu kalau mas neken kontol masuk semua. Kalau ada kesempatan, Ayu dientot lagi
ya mas", jawabnya.
"Ya sayang", lalu bibir-bibir berciuman dengan mesra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar