Minggu, 13 November 2011

Adik Ipar Gila Seks - 2


Tokoh Utama :
  1. Ayu 16 tahun
  2. Eko 25 tahun

Tokoh Figuran :
  • Dian 24 tahun, orang tua Ayu, Om Iwan, Tante istri Om Iwan

Lanjutan dari .... Adik Ipar Gila Seks - 1
Ayu sedang tidur dalam pelukan Eko, sepertinya Ayu merasa nyaman dan benar-benar terpuaskan dan merasakan apa yang selama ini hanya dibayangkan saja. Ayu bangun masih dalam pelukan Eko.
"Ayu, .... kamu tidur nyenyak sekali ", kata Eko sambil membelai rambutnya.
Kurang lebih setengah jam Ayu dan Eko berbaring berdampingan. Eko lalu mengajaknya mandi. Eko membimbing Ayu ke kamar mandi, saat berjalan Ayu merasa masih ada yang mengganjal memeknya dan ternyata masih ada pejuh yang mengalir di pahanya, saking banyaknya Eko mengecretkan pejuh di dalam memeknya.
Dalam bathtub yang berisi air hangat, Ayu duduk di atas paha Eko. Eko mengusap-usap menyabuni punggungnya, dan Ayupun menyabuni punggung Eko. Eko memeluknya sangat erat hingga dada Eko menekan toket Ayu. Sesekali ayu menggeliatkan badannya sehingga pentilnya bergesekan dengan dada Eko yang dipenuhi busa sabun. Pentil susu Ayu semakin mengeras. Pangkal paha Ayu yang terendam air hangat tersenggol2 kontol Eko. Hal itu menyebabkan napsunya mulai berkobar kembali. Ayu ditarik Eko sehingga menempel lebih erat ke tubuh Eko. Eko menyabuni punggungnya. Sambil mengusap-usapkan busa sabun, tangan Eko terus menyusur hingga tenggelam ke dalam air. Eko mengusap-usap pantat Ayu dan Eko meremasnya. Kontol Ekopun mulai ngaceng ketika menyentuh memeknya.
Terasa bibir luar memeknya bergesekan dengan kontol Eko. Dengan usapan lembut, Eko terus menyusuri pantat Ayu. Eko mengusap beberapa kali hingga ujung jari Eko menyentuh lipatan daging antara lubang pantat dan memeknya.
"Mas nakal!" desah Ayu sambil menggeliat mengangkat pinggulnya.
Walau tengkuknya basah, Ayu merasa bulu roma di tengkuknya meremang akibat nikmat dan geli yang mengalir dari memeknya. Ayu menggeliatkan pinggulnya. Eko mengecup lehernya berulang kali sambil menyentuh bagian bawah yaitu bibir memeknya. Tak lama kemudian, tangan Eko semakin jauh menyusur hingga akhirnya mengusap2 lipatan bibir luar memeknya. Eko berulang kali mengecup lehernya. Sesekali Eko menjilat, sesekali digigit dengan gemas.
"Aarrgghh.. Sstt.. Sstt.." rintih Ayu berulang kali. Lalu Ayu bangkit dari pangkuan Eko.
Ayu tak ingin nyampe hanya karena jari yang terasa kesat di memeknya. Tapi ketika berdiri, kedua lututnya terasa goyah. Dengan cepat Eko pun bangkit berdiri dan segera membalikkan tubuhnya. Eko tak ingin Ayu terjatuh. Eko menyangga punggungnya dengan dadanya. Lalu Eko mengusapkan kembali cairan sabun ke perut Ayu. Eko menggerakkan tangan keatas, meremas dengan lembut kedua toketnya dan pentilnya Eko menjepit2 dengan jempol dan telunjuk. Pentil kiri dan kanan diremas bersamaan. Lalu Eko mengusap semakin ke atas dan berhenti di lehernya.
"Mas, lama amat menyabuninya" rintihnya sambil menggeliatkan pinggulnya.
Ayu menggapai kontol Eko semakin yang keras dan besar. Tangan kiri Ayu segera meluncur ke bawah, lalu meremas biji peler Eko dengan gemas. Eko menggerakkan telapak kanan ke arah pangkal pahanya. Sesaat Eko mengusap usap jembut lebatnya, lalu mengusap memeknya berulang kali. Jari tengah Eko terselip di antara kedua bibir luar memeknya. Eko mengusap berulang kali. itilnya pun menjadi sasaran usapan Eko.
"Aarrgghh..!" rintihnya ketika merasakan kontol Eko makin kuat menekan pantatnya. Ayu merasa lendir membanjiri memeknya. Ayu jongkok agar memeknya terendam ke dalam air. Dibersihkannya celah diantara bibir memeknya dengan mengusapkan 2 jarinya. Ketika menengadah ayu melihat kontol Eko telah berada persis didepannya. kontol Eko telah ngaceng berat.
"Mas, kuat banget sih, baru aja ngecret di memek Ayu sekarang sudah ngaceng lagi", katanya sambil meremas kontol Eko, lalu diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya ujung kepala kontol Eko. Tubuh Eko bergetar menahan nikmat ketika Ayu menjilati kepala kontolnya. Eko meraih bahu Ayu karena tak sanggup lagi menahan napsu. Setelah Ayu berdiri, kaki kiri Ayu diangkat dan diletakkan di pinggir bath tub oleh Eko. Ayu menungging sambil memegang dinding di depannya dan Eko menyelipkan kepala kontolnya ke celah di antara bibir memeknya.
 "Argh, aarrgghh..,!" rintihnya.
Eko menarik kontolnya perlahan-lahan, kemudian mendorongnya kembali perlahan-lahan pula. Bibir luar memek Ayu ikut terdorong bersama kontol Eko. Perlahan-lahan menarik kembali kontol Eko sambil berkata
"Enak Yu?"
"Enaak banget mas". Eko mengenjotkan kontolnya dengan cepat sambil meremas bongkah pantat Ayu dan tangan Eko satunya meremas toketnya.
"Aarrgghh..!" rintih Ayu ketika merasakan kontol Eko kembali menghunjam memeknya. Ayu terpaksa berjinjit karena kontol Eko terasa seolah membelah memeknya karena besarnya. Terasa memeknya sesek kemasukan kontol Eko yang besar dan panjang itu. Eko dengan erat mememegang pinggul Ayu dan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Terdengar 'cepak-cepak' setiap kali pangkal paha Eko berbenturan dengan pantat Ayu.
"Aarrgghh.., aarrgghh..! Mas.., Ayu nyampe..!" Ayu lemas ketika nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Eko juga tidak dapat menahan pejuh Eko lebih lama lagi.
"Aarrgghh.., Yu", kata Eko sambil menghunjamkan kontolnya sedalam-dalamnya.
"Mas.., sstt, sstt.." katanya karena berulangkali merasa tembakan pejuh Eko dimemeknya.
"Aarrgghh.., Yu, enaknya!" bisik Eko ditelinga Ayu.
"Mas.., sstt.., sstt..! Nikmat sekali ya dientot mas", jawab Ayu karena nikmat ketika dia nyampe. Eko masih mencengkeram pantat Ayu sementara kontol Eko masih nancep dimemeknya. Beberapa saat mereka diam di tempat dengan kontol Eko yang masih menancap di memek Ayu. Kemudian Eko membimbing Ayu ke shower, menyalakan air hangat dan mereka berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat. Setelah selesai Eko keluar duluan, sedang ayu masih menikmati shower. Selesai dengan rambut yang masih basah dan masih bertelanjang bulat, ayu keluar dari kamar mandi. Eko sudah menyiapkan makan seadanya. Ayu dan Eko minum dan makan sambil mengobrol, dan diiringi lagu lembut. Setelah makan, Eko lalu meminta Ayu duduk di pangkuan Eko. Ayu menurut saja. Sambil mengobrol, ayu dimanja dengan belaian. Eko meraih dagunya, dan mencium bibirnya dengan hangatnya, ayu mengimbangi ciuman Eko. selanjutnya Eko mulai meremas-remas lembut toketnya, kemudian menelusuri antara dada dan pahanya. Ayu sadar bahwa sesuatu yang dia duduki terasa mulai agak mengeras. Ohh, langsung ayu bangkit. Ayu bersimpuh di depan Eko, kontol Eko sudah mulai ngaceng, walau masih belum begitu mengeras. Kepala kontol Eko sudah mulai sedikit mencuat keluar dari kulupnya lalu diraih, dibelai dan kulupnya ditutupkan lagi. Sebelum penuh ngacengnya langsung ayu mengulum kontol Eko. Ayu memainkan kulup kontol yang tebal dengan lidahnya. Ditariknya kulup ke ujung, membuat kepala kontol Eko tertutup kulupnya dan segera dikulum, dimainkan kulup Eko dengan lidah Ayu dan diselipkannya lidah Ayu ke dalam kulup Eko sambil lidahnya berputar masuk di antara kulup dan kepala kontol Eko. Enak rasanya. Tapi hanya bisa sesaat, sebab dengan cepatnya kontol Eko makin membengkak. Eko mulai menggeliat dan berdesis menahan kenikmatan permainan lidahnya dan membuat mulutnya semakin penuh.
"Mas hebat ya sudah ngaceng lagi, kita lanjut yuk mas", kata Ayu yang juga sudah terangsang.
Eko makin tak tahan menerima rangsangan lidah Ayu. Maka Eko mengajak Ayu ke tempat tidur. Ayu sudah tiduran di kasur, Eko membuka kakinya dan langsung menelungkup di antara pahanya.
"Aku suka melihat memek kamu yu" ujar Eko sambil membelai bulu jembutnya yang lebat.
"Mengapa?"
"Sebab jembutmu lebat dan cewek yang jembutnya lebat napsunya besar, kalau dientot jadi binal seperti kamu, juga tebal bibirnya". Eko terus membelai jembutnya dan bibir memeknya.
Kadang-kadang Eko mencubit pelan, menarik-narik seperti mainan. Ayu suka memeknya dimainkan berlama-lama, Ayu terkadang melirik apa yang Eko lakukan. Seterusnya dengan dua jari Eko membuka bibir memeknya, Ayu makin terangsang dan makin banyak keluar cairan dari memeknya. Eko terus memainkan memeknya seolah tak puas-puas memperhatikan memeknya, kadang kadang Eko menyentuh sedikit itilnya, membuat ayu penasaran. Tak sadar pinggul Ayu mulai menggeliat, menahan rasa penasaran. Maka saat Ayu mengangkat pinggulnya, langsung Eko menyambut dengan bibirnya.
“Nyaem... nyaem...” Eko menghisap lubang memek Ayu yang sudah penuh cairan. Lidah Eko ikut menari kesana kemari menjelajah seluruh lekuk memeknya, dan saat Eko menjilat itilnya dengan ujung lidah, cepat sekali menggelitik ujung itilnya, benar benar Ayu tersentak. Terkejut kenikmatan, membuat Ayu tak sadar berteriak..
"Aauuhh!!". Benar benar hebat Ayu terangsang, dan Ayu sudah tak tahan lagi.
 "Ayo dong mas, Ayu pingin dientot lagi" ujarnya sambil menarik bantal.
Eko langsung menempatkan tubuhnya makin ke atas dan mengarahkan kontol gedenya ke arah memeknya. Ayu masih sempat melirik saat Eko memegang kontol untuk diarahkan dan diselipkan di antara bibir memeknya. saat kepala kontol Eko telah menyentuh di antara bibir memeknya, ayu menahan nafas untuk menikmatinya. setelah kepala kontol Eko mulai menyelinap di antara bibir memeknya dan menyelusup lubang memeknya, pelan-pelan Eko menekan dan Eko mulai mencium bibirnya lembut. Makin ke dalam. Ayu merapatkan pahanya supaya kontol Eko tidak terlalu masuk ke dalam. Eko langsung menjepit kedua pahanya hingga terasa sekali kontol Eko menekan dinding memeknya. kontol Eko semakin masuk. Belum semuanya masuk, Eko menarik kembali seolah akan dicabut hingga tak sadar pinggulnya naik mencegahnya agar tidak lepas. Beberapa kali Eko melakukan sampai akhirnya Ayu penasaran dan berteriak-teriak sendiri.
“Auhh... mas.... cepetan donk.... masukin lebih dalam lagi....” rengek Ayu
Setelah Eko puas menggodanya, tiba tiba dengan hentakan agak keras, Eko mempercepat gerakan mengenjot hingga Ayu kewalahan. Dan dengan hentakan keras serta digoyang goyangkan, Eko meremas toketnya dan menciumi lehernya. Akhirnya Ayu mengelepar-gelepar. Dan sampailah ayu kepuncak. Tak tahan ayu berteriak terus. Eko menyerang dengan dahsyatnya, rasanya tak habis-habisnya ayu melewati puncak kenikmatan. Lama sekali. Tak kuat ayu meneruskannya. Ayu memohon, tak kuat menerima rangsangan lagi, benar benar terkuras tenaganya dengan orgasme berkepanjangan. Akhirnya Eko pelan-pelan mengakhiri serangan dahsyatnya. Ayu terkulai lemas sekali, keringatnya bercucuran. Hampir pingsan ayu menerima kenikmatan yang berkepanjangan. Benar-benar ayu tidak menyesal ngentot dengan Kakak iparnya, Eko dapat mengolah tubuhnya menuju kenikmatan yang tiada tara. Kemudian paha Eko mulai kembali menjepit kedua paha Ayu dan merapatkan, tubuh Eko menindihnya serta leher Ayu kembali dicumbu. Ayu memeluk tubuh Eko yang besar dan Eko kembali meremas toketnya. Pelan-pelan Eko mulai menggenjotkan kontolnya. Kali ini Ayu ingin lebih menikmati seluruh rangsangan yang terjadi di seluruh bagian tubuhnya. Tangan Eko terus menelusuri permukaan tubuhnya. Dada Eko merangsang dada Ayu setiap kali bergeseran mengenai pentilnya. Dan Eko memompakan kontolnya dengan sepenuh perasaan, lembut sekali, bibir Eko menjelajah leher dan bibir Ayu. Lama kelamaan tubuh Ayu yang semula lemas, mulai terbakar lagi. Ayu berusaha menggeliat, tapi tubuhnya dipeluk Eko cukup kuat, hanya tangan Ayu yang mulai menggapai apa saja yang dia dapat. Eko makin meningkatkan cumbuan dan memompakan kontolnya makin cepat. Gesekan di dinding memeknya makin terasa. Dan kenikmatan makin memuncak. Maka kali ini leher Ayu digigit agak kuat dan Eko memasukkan seluruh batang kontolnya serta menggoyang-goyang untuk meningkatkan rangsangan di itilnya. Maka jebol lah bendungannya, ayu mencapai puncak kembali. Kali ini terasa lain, tidak liar seperti tadi. Puncak kenikmatan ini terasa nyaman dan romantis sekali, tapi tiba tiba Eko dengan cepat mengenjot lagi. Kembali ayu berteriak sekuatnya menikmati ledakan orgasme yang lebih kuat, ayu meronta sekenanya. dia menggigit pundak Eko saat Eko menghujani dengan kenikmatan yang bertingkat-tingkat. Sesaat Eko menurunkan gerakannya, lalu Eko membalikkan tubuh Ayu hingga Ayu di atas tubuh Eko. Ayu terkulai di atas tubuh Eko. Dengan sisa tenaganya ayu mengeluarkan kontol Eko dari memeknya. Dan diraihnya batang kontol Eko. Tanpa pikir panjang, kontol yang masih berlumuran cairan memeknya sendiri dikulum dan dikocok. Dan pinggul Ayu diraih Eko hingga akhirnya ayu telungkup di atas Eko lagi dengan posisi terbalik posisi 69. Kembali memeknya yang berlumuran cairan jadi mainan Eko, ayu makin bersemangat mengulum dan menghisap sebagian kontol Eko. Eko memeluk pinggul Ayu. Eko menghisap itilnya sambil ujung lidahnya menari cepat sekali. Tubuh Ayu mengejang dan dia menjepit kepala Eko dengan kedua paha Ayu dan dirapatkannya pinggulnya agar bibir memeknya merapat ke bibir Eko. Ayu nggak bisa berteriak tapi karena mulutnya penuh, dan tanpa sadar ayu menggigit agak kuat kontol Eko dan dicengkeramnya dengan kuat saat dia masih menikmati orgasme.
"Yu, aku mau ngecret yu, di dalam memekmu ya", kata Eko sambil menelentangkan ayu.
"Ya, mas", jawabnya. Eko menaiki ayu dan dengan satu hentakan keras, kontol Eko yang besar sudah kembali menyesaki memeknya. Eko langsung mengenjot kontol Eko keluar masuk memek Ayu dengan cepat dan keras. Dalam beberapa enjotan saja tubuh Eko pun mengejang. Pantat Ayu dihentakkannya ke atas dengan kuat sehingga kontol Eko nancap semuanya ke dalam memek Ayu dan akhirnya crot .. crot ..crot, pejunya muncrat dalam beberapa kali semburan kuat. Herannya, ngecret yang ketiga masih saja pejuh Eko masih keluar banyak. Eko menelungkup diatas tubuh Ayu sambil memeluknya erat2.
"Yu, nikmat sekali ngentot sama kamu, memek kamu kuat sekali cengkeramannya ke kontolku", bisik Eko di telinganya.
"Ya mas, Ayu juga nikmat sekali, tentu saja cengkeraman memek Ayu terasa kuat karena kontol mas kan gede banget. Rasanya sesek deh memek Ayu kalau mas neken kontol masuk semua. Kalau ada kesempatan, Ayu dientot lagi ya mas", jawabnya.
"Ya sayang", lalu bibir-bibir berciuman dengan mesra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar