Tokoh Utama :
- Lia (28 tahun)
- Toni (32 tahun)
Tokoh Figuran :
- Shinta (30 tahun)
Namanya Lia, dia berumur 28 tahun dan baru saja melangsungkan pernikahan, 5 bulan yang lalu. Namun tubuhnya yang sexy telanjang bulat terbaring di
sebuah kamar hotel sedang berpelukan dengan tubuh laki-laki yang bukan suaminya
melainkan suami kakaknya. Lia kembali berbuat gila dengan berselingkuh dengan kakak iparnya.
Inilah cerita dari
pertama kali Lia
berhubungan seks dengan suami kakaknya.
Sebelum kawin Lia tinggal
dengan kakaknya, mbak Shinta yang sudah
berkeluarga. suaminya, mas Toni adalah
pria yang ramah sabar, dan hangat. sementara mbak sinta wanita mandiri yang
agak galak. Lia dan mas Toni sangat
akrab. Lia menganggap mas Toni seperti kakak kandungnya sendiri. Lia dan mas Toni bahkan bekerja di gedung yang sama di
t.b. simatupang walau lain kantor. ini membuat Lia selalu nebeng motornya
pulang pergi kantor.
tapi keakraban mereka dengan cepat berubah menjadi perselingkuhan.
waktu itu Lia berumur 26 tahun dan mas Toni 30 tahun.
Hari itu jumat, pulang kantor Lia minta diantar ke depok. pulang dari
depok menuju ke rumah di pancoran
turun hujan. mereka
akhirnya berteduh di dekat UI. waktu itu sekitar jam 9 malam.
Di pos jaga yang agak remang semua itu dimulai. Lia duduk agak rapat dengan tubuh mas Toni.
15 menit kemudian mas Toni memeluk dan mencium bibir Lia. Lia kaget sekali, baru kali itu
bibirnya dilumat oleh seorang pria. Lia menolak tubuhnya.
Lia tidak bisa berbicara. tanpa diminta, mas Toni bercerita ttg
perasaannya selama ini.
“Lia, aku terangsang
melihat tubuhmu yang seksi. payudara dan
pantatmu membuatku sering berfantasi sedang bercinta denganmu. Juga
kebiasaanmu yang
sembrono berpakaian di rumah yang tidak
memakai BH remang-remang
susumu membuat aku terangsang.” Kata mas Toni.
“Bahkan aku tidak bisa melupakan tubuhmu yang telanjang di kamar mandi waktu itu. kamu sengaja menggodaku ya, Lia.” Lanjut mas Toni.
Lia ingat memang pernah lupa mengunci kamar mandi dan mas Toni melihat Lia
bugil. walau semua sudah Lia lupakan tapi itu membekas dipikiran mas Toni. Lia merasa bersalah karena
membuatnya salah sangka. maka ketika mas Toni menciumnya lagi, Lia tidak bisa menolaknya.
Lalu mas Toni melumat bibir
Lia, lidah Lia. Bahkan
mas Toni melepaskan kancing-kancing
blous-Lia dan mencumbui payudara Lia. Awalnya Lia diam saja tapi rangsangannya membuat Lia membalas
birahi mas Toni. Lia sangat menikmati pagutan dan
cumbuan liar dan panas itu.
Sampai dirumah Lia mencoba bersikap biasa.
malamnya Lia tidak bisa tidur, perasaan Lia
bercampur aduk.
Jam 3 subuh Lia bangun
ke kamar kecil, rupanya mas Toni sedang nonton TV di ruang tengah. Setelah selesai dari kamar
mandi mas Toni menarik Lia ke
ruang tamu dan membujuknya
untuk meneruskan cumbuan mereka.
Lia takut sekali tapi entah kenapa Lia tidak bisa
menolaknya, mungkin karena Lia
sudah merasakan enaknya bibir laki-laki. Dan diatas karpet ruang tamu yang gelap, keperawanan Lia diserahkan dengan rela pada
mas Toni.
Entah apakah karena belum pernah bersentuhan dengan pria, pengalaman seks
malam itu Lia merasakan sungguh luar biasa. Mereka bergumul telanjang, Lia
yang mulanya diam saja mau tak mau bergelinjang liar. tubuh Lia dijilati,
diciumi, digigit lembut. Susunya diremas, putingnya diisap bahkan pantat Lia -pun
dijilati. nikmat menyerang tubuh Lia, Lia rasanya terbang.
nafas mereka memburu
dan mereka mengerang-erang tertahan. dan yang paling tdk bisa dilupakan Lia
adalah mas Toni memaini vagina Lia dengan mulut dan lidahnya. lidahnya
menggeliat dalam liang Lia seperti ada ular
yang masuk kedalam lubang vagina Lia.
Lia bingung, entah
apa namanya, susah Lia menjelaskan rasa apa yang menyelimuti tubuhnya. setelah tubuh Lia mengejang-ngejang yang rupanya adalah awal
orgasmenya dan vagina
Lia terasa basah berlendir, mas Toni menusuk vagina Lia dengan kontolnya.
vagina Lia sakit karena tusukan kontolnya tapi nikmat.
setelah beberapa kali kocokan akhirnya…terdengar bunyi halus, SLEEPPP…
terasa benda keras menerobos vagina Lia yang perawan dan menyentuh dasarnya. benda itu berdenyut lembut
dan hangat. Lia bisa merasakan
dinding vagina Lia bereaksi meremas kontolnya. ini memberi sensasi yang membuat
kaki Lia terasa lemas. vagina Lia terasa hangat. Mas Toni menekan kontolnya sedalam
mungkin.
karena terhanyut dengan keadaan itu tanpa sadar, tangan Lia yang sedari tadi
meremas pantat mas Toni,
tangan Lia menarik pantat mas
Toni agar kontolnya tertanam lebih dalam.
sakit, nikmat itu yang
memenuhi vagina Lia.
setelah beberapa menit. akhirnya mas Toni bergerak mengocok vagina Lia.
kontolnya keluar masuk. pantat Lia tanpa diperintah bergoyang kanan-kiri.
akal sehat Lia menolak tapi tubuh Lia tidak bisa menolak setiap tetes kenikmatan yang
mas Toni berikan.
“Inikah yang mbak
shinta nikmati di ranjangnya. inikah yang membuatnya berdesah, merintih, dan
mengerang kalau kebetulan aku lewat dekat kamarnya dimalam hari.
sekarang aku telah mengambil kenikmatan ini dr mbak shinta.” Kata Lia dalam hati
setelah beberapa saat, tubuh Lia serasa terbang, kocokannya makin cepat dan
ganas. vagina Lia terasa letih dan sakit tapi Lia tidak ingin berhenti karena kontol mas Toni yang begitu nikmat.
Lia melenguh pelan”Ahhhhh…
nikmat…” Lia sampai,
orgasme.
Tubuh mas Tonipun terasa menegang,
keringatnya dingin tapi kulitnya panas. ia mencabut
kontolnya dan spermanya disemprotkan ke paha
Lia. ia melenguh tertahan panjang dan tubuhnya jatuh menindih tubuh Lia. Lia membuatnya orgasme.
dikamar mandi ada darah segar dan lendir licin hangat di vagina dan selangkangan Lia.
keperawanan Lia hilang tapi Lia tidak
menyesal karena tubuhnya merasa
nikmat.
“Sehebat itukah mas
Toni atau nikmat yang luar biasa ini karena ini pengalaman pertamaku?” gumam Lia.
Setelah malam itu mas
Toni pernah ngajak lagi, Lia
sempat menolaknya karena takut ketahuan mbak shinta.
“Jangan, mas…. Aku takut…
nanti ketahuan mbak Shinta”
“Ahhh…. Ngga apa-apa Lia….
Tenang saja…. Asal kita ngga berisik”
“Ngga ah… mas… mbak Shinta
kan galak…. Aku takut”
“Nah karena galak itulah
aku ngga bisa menikmati seks bersama kakakmu, tapi bermain dengan kamu, aku
bisa menikmati, dan kamu juga menikmatinya kan?”
Lia tersipu malu, tapi
karena sudah tahu rasanya seks kemudian Lia berdalih toh mbak shinta kasar pada
mas Toni. Lia kasihan pada mas Toni akhirnya Lia dan mas Toni malam itu menjadi sepasang
kekasih yang dimabuk birahi.
Lia tidak pernah menolak ajakan mas
Toni untuk bercinta. mas Toni mengajari Lia berbagai macam
cara menikmati seks. Lia paling tidak tahan jika vagina Lia dioral olehnya.
itulah yang paling Lia suka saat bercinta dengan mas Toni.
Dari semua permainan
seks terlarang itu, ada
satu yang paling Lia sukai. Pada
saat dimana selama seminggu mbak Shinta pulang purwokerto karena ibu mereka sakit. Karena Lia tidak dapat cuti, Lia tinggal dirumah berdua saja dengan mas Toni.
Lima hari Lia menggantikan
mbak shinta menjadi istri mas Toni.
itulah saat terindah dan paling memuaskan selama hampir dua tahun mereka berselingkuh.
Hari pertama mbak
shinta pergi, sorenya Lia dan
mas Toni bercinta di kamar mandi. mereka saling memandikan. mas Toni mengoral vagina Lia dibawah
siraman shower. setelah itu mereka
lanjutkan di ranjang kamar
utama, kamat mas Toni - Shinta. Sampai akhirnya tubuh Lia mengejang bersama tubuh mas Toni yang juga
orgasme bersamaan.
Saat itulah pertama
kali mas Toni meminta Lia mengoral kontolnya.
memang Lia suka vagina Lia dijilati mas Toni tapi Lia takut jika harus
menghisap kontolnya. tapi mas Toni selalu punya cara
membujuk Lia.
Dalam keadaan fly
setelah selesai bercinta, mas
Toni menjelaskan tentang betapa senangnya pria
jika kontolnya di hisap pasangannya, mengoral kontol tidak berbahaya dan lebih bersih dari pada vagina, lagi pula mereka sudah mandi,
katanya kemudian mas Toni merangsang
Lia lagi. Paha Lia dibuka,
vagina Lia di gosok-gosok dengan wajahnya, bibir vagina Lia
yang bulunya sudah dicukur
dijilatinya. klitoris Lia diisapnya. Lia mulai terangsang lagi.
tubuh Lia merinding keenakan. “ssshhh…..” Lia mendesis enak.
Saat Lia hampir
sampai mas Toni berhenti. Lia protes karena Lia
sebentar lagi ke puncak. tapi mas
Toni hanya memutar posisi. wajahnya masih di vagina Lia, tapi tubuh mas Toni diatas Lia, kakinya mengangkangi wajah Lia, kontolnya sekarang tepat didepan wajah Lia.
Batang kejantanannya
ereksi, tegang. warnanya coklat gelap, panjangnya mungkin 16 atau 17 cm tapi
terlihat besar dan menakutkan
bagi Lia. Ada
urat yang menyembul membuatnya kelihatan gemuk.
“Kontol ini rasanya
menakutkan tapi enak sekali jika masuk vaginaku.” Kata Lia dalam hati, Lia mengerti mas Toni minta
diisap. mas Toni mulai lagi
memaini vagina Lia, lama-kelamaan kontol itu terlihat manyenangkan bagi Lia,
apakah Lia fly lagi?
“Pegang sayang,
remas yang lembut” bagai tersihir Lia meremas. Kontolnya hangat berdenyut di genggaman tangan Lia.
“Nikmat…oooohh……liaaa….. …..” mas Toni
mengerang, Lia melihat mas
Toni bergetar makin semangat, Lia mengocok kontol itu, pantat mas Toni bergerak-gerak. geliat lidah mas Toni di vagina
Lia makin cepat dan dalam, Lia makin keenakan dan membuatnya makin bernafsu memberi kontol mas
Toni kenikmatan.
“eeerrrggghhhh………”, mas Toni mengerang, Lia menghisap, mengulum kontolnya. tubuh Lia yang melayang karena vagina Lia dioral, memaksa mulut Lia terus
mengocok kontolnya dengan mulutnya.
“Kontol mas Toni lama-kelamaan
makin enak dan meggairahkan.” Lia
baru sadar kalau kontolnya enak sekali.
Mas Toni tidak melepas mulutnya dari vagina Lia, rupanya mas Toni sengaja
karena oralannya membuat Lia makin
bersemangat mengulum kontolnya.
Setelah 10 menit Lia mengoralnya disertai erangan nafsu, mas Toni tidak bisa mengontrol kontolnya. tubunya
mengejang dan mulutnya berhenti menjilati liang vagina Lia. ia mendorong kontolnya
kedalam mulut Lia. sepertinya ia hampir orgasme.
Ia memutar tubuhnya ke posisi missionaris.
“Lia…mas mau masuk…”
suaranya memelas, wajahnya basah peluh, liur dan lendir.
Lia menggenggam
kontolnya dan membimbing ke vaginanya. Begitu alat
kelamin bersentuhan, mas Toni mendesak masuk kontolnya.
“aaaghgghhhh………massss… ..” Lia tercekat.
Hanya dalam sekali tusukan, kontolnya
terbenam. kasar sakit sekali
yang dirasakan Lia.
mas Toni jadi buas, ia mengocok kontolnya berulang-ulang. nafasnya memburu.
walau sakit Lia mulai ikut bernafsu, pinggul Lia bergerak mengikuti tusukan
kontolnya. ranjang ikut bergerak.
“oghhhhhhhhhh…..masssss…en nghhh…..” Lia berteriak
“Saaa…yyaangg….kkauuu ggadiiisss…hhheeebbbbaattttt tttt.” mas Toni mengerang.
beberapa saat kemudian ….
“… lliiiaaa… massss … mmauu
saaammm….eeengghhhhh…paaai iii….” Tubuh mas Toni mulai menegang.
“akkuu…bbeellummm…
maass….” Lia berharap mas
Toni jangan orgasme
dulu. Kontol
mas Toni yang sedang bergerak
kesetanan keluar masuk vagina Lia, tiba-tiba berhenti.
Tiba-tiba mas Toni menarik tubuh Lia menjadi posisi duduk. Mereka berhadapan. Mas Toni memangku Lia.
“Ayo kocok sayang” pintamas
Toni
Lia dan mas Toni mengerti
dalam posisi ini Lia yang akan duluan
sampai sedangkan kontol mas Toni yang terjepit menahan spermanya mengalir ke batangnya.
Lia bergerak maju mundur. tubuh mas Toni tidak
bergerak, ia menghisap susu Lia.
“ogghhhhh…..mmmaassss… ..” isapannya
membuat tubuh Lia yang sudah terangsang makin menegang. Lia mempercepat
gerakannya. Lia seperti
joki kuda yang sedang menunggangi mas Toni. wajah mas Toni menempel di dada Lia.
kontolnya seret menggosok dinding vagina Lia. “Luar biasa nikmat…”
gumam Lia.
5 menit, 10 menit, 15 menit akhirnya Lia bobol, cairan kewanitaanya membanjiri vaginanya, dengan hangatnya.
Lia mendongak, mata Lia gelap tubuh Lia terasa
terangkat ke awang-awang.
“Heeeennnngggggghhhh…….mas ss… a..ku….OOOgggghhhhh……” Lia melenguh panjang, tubuhnya jatuh lemas ke ranjang.
Mas Toni kembali menindih tubuh
Lia. kontolnya yang masih tertancap di vagina Lia dikocoknya.
Lia mendengar mas Toni merintih nikmat terputus-putus. “Hegh…hegh…hegh…sampai..liaaa…
mas….samm….”kata-katanya terputus mas Toni ambruk menimpa tubuh Lia, air sperma mas Toni menyemprot habis ke dalam
vagina Lia, tubuh mas Toni lemas, mereka berpelukan. tubuh mereka panas bersatu.
Malam itu mereka bercinta sampai 4 kali. Lia merasa vaginanya ngilu, tubuh
Lia capek sekali. tapi nikmatnya tubuh mas Toni melebihi semua itu.
Setiap malam selama mbak shinta tidak ada di rumah, Lia
dan mas Toni bercinta
sepuas-puasnya. Lia tidak lagi takut mengulum kontol mas Toni. Malam kelima, malam sabtu, mas Toni mengajak
Lia menginap di hotel kawasan cikini. suasana romantis membuat mereka tidak tidur semalaman, lembur, yang mereka
lakukan hanya bercinta dan
bercinta , mereguk seks sepuasnya. Sabtu paginya mereka naik kereta dari Gambir ke Purwokerto menyusul mbak Shinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar