Rabu, 09 November 2011

Berselingkuh Dengan Kakak Ipar

Tokoh Utama :

  1. Lia (28 tahun)
  2. Toni (32 tahun)
Tokoh Figuran :
  • Shinta (30 tahun)
Namanya Lia, dia berumur 28 tahun dan baru saja melangsungkan pernikahan, 5 bulan yang lalu. Namun tubuhnya yang sexy telanjang bulat terbaring di sebuah kamar hotel sedang berpelukan dengan tubuh laki-laki yang bukan suaminya melainkan suami kakaknya. Lia kembali berbuat gila dengan berselingkuh dengan kakak iparnya.
Inilah cerita dari pertama kali Lia berhubungan seks dengan suami kakaknya.
Sebelum kawin Lia tinggal dengan kakaknya, mbak Shinta yang sudah berkeluarga. suaminya, mas Toni adalah pria yang ramah sabar, dan hangat. sementara mbak sinta wanita mandiri yang agak galak. Lia dan mas Toni sangat akrab. Lia menganggap mas Toni seperti kakak kandungnya sendiri. Lia dan mas Toni bahkan bekerja di gedung yang sama di t.b. simatupang walau lain kantor. ini membuat Lia selalu nebeng motornya pulang pergi kantor.
tapi keakraban mereka dengan cepat berubah menjadi perselingkuhan.
waktu itu Lia berumur 26 tahun dan mas Toni 30 tahun. Hari itu jumat, pulang kantor Lia minta diantar ke depok. pulang dari depok menuju ke rumah di pancoran turun hujan. mereka akhirnya berteduh di dekat UI. waktu itu sekitar jam 9 malam.
Di pos jaga yang agak remang semua itu dimulai. Lia duduk agak rapat dengan tubuh mas Toni. 15 menit kemudian mas Toni memeluk dan mencium bibir Lia. Lia kaget sekali, baru kali itu bibirnya dilumat oleh seorang pria. Lia menolak tubuhnya.
Lia tidak bisa berbicara. tanpa diminta, mas Toni bercerita ttg perasaannya selama ini.
“Lia, aku terangsang melihat tubuhmu yang seksi. payudara dan pantatmu membuatku sering berfantasi sedang bercinta denganmu. Juga kebiasaanmu yang sembrono berpakaian di rumah yang tidak memakai BH remang-remang susumu membuat aku terangsang.” Kata mas Toni.
“Bahkan aku tidak bisa melupakan tubuhmu yang telanjang di kamar mandi waktu itu. kamu sengaja menggodaku ya, Lia.” Lanjut mas Toni.
Lia ingat memang pernah lupa mengunci kamar mandi dan mas Toni melihat Lia bugil. walau semua sudah Lia lupakan tapi itu membekas dipikiran mas Toni. Lia merasa bersalah karena membuatnya salah sangka. maka ketika mas Toni menciumnya lagi, Lia tidak bisa menolaknya.
Lalu  mas Toni melumat bibir Lia, lidah Lia. Bahkan mas Toni melepaskan kancing-kancing blous-Lia dan mencumbui payudara Lia. Awalnya Lia diam saja tapi rangsangannya membuat Lia membalas birahi mas Toni. Lia sangat menikmati pagutan dan cumbuan liar dan panas itu.
Sampai dirumah Lia mencoba bersikap biasa. malamnya Lia tidak bisa tidur, perasaan Lia bercampur aduk.
Jam 3 subuh Lia bangun ke kamar kecil, rupanya mas Toni sedang nonton TV di ruang tengah. Setelah selesai dari kamar mandi mas Toni menarik Lia ke ruang tamu dan membujuknya untuk meneruskan cumbuan mereka.
Lia takut sekali tapi entah kenapa Lia tidak bisa menolaknya, mungkin karena Lia sudah merasakan enaknya bibir laki-laki. Dan diatas karpet ruang tamu yang gelap, keperawanan Lia diserahkan dengan rela pada mas Toni.
Entah apakah karena belum pernah bersentuhan dengan pria, pengalaman seks malam itu Lia merasakan sungguh luar biasa. Mereka bergumul telanjang, Lia yang mulanya diam saja mau tak mau bergelinjang liar. tubuh Lia dijilati, diciumi, digigit lembut. Susunya diremas, putingnya diisap bahkan pantat Lia -pun dijilati. nikmat menyerang tubuh Lia, Lia rasanya terbang.
nafas mereka memburu dan mereka mengerang-erang tertahan. dan yang paling tdk bisa dilupakan Lia adalah mas Toni memaini vagina Lia dengan mulut dan lidahnya. lidahnya menggeliat dalam liang Lia seperti ada ular yang masuk kedalam lubang vagina Lia.
Lia bingung, entah apa namanya, susah Lia menjelaskan rasa apa yang menyelimuti tubuhnya. setelah tubuh Lia mengejang-ngejang yang rupanya adalah awal orgasmenya dan vagina Lia terasa basah berlendir, mas Toni menusuk vagina Lia dengan kontolnya.
vagina Lia sakit karena tusukan kontolnya tapi nikmat.
setelah beberapa kali kocokan akhirnya…terdengar bunyi halus, SLEEPPP… terasa benda keras menerobos vagina Lia yang perawan dan menyentuh dasarnya. benda itu berdenyut lembut dan hangat. Lia bisa merasakan dinding vagina Lia bereaksi meremas kontolnya. ini memberi sensasi yang membuat kaki Lia terasa lemas. vagina Lia terasa hangat. Mas Toni menekan kontolnya sedalam mungkin.
karena terhanyut dengan keadaan itu tanpa sadar, tangan Lia yang sedari tadi meremas pantat mas Toni, tangan Lia menarik pantat mas Toni agar kontolnya tertanam lebih dalam.
sakit, nikmat itu yang memenuhi vagina Lia.
setelah beberapa menit. akhirnya mas Toni bergerak mengocok vagina Lia. kontolnya keluar masuk. pantat Lia tanpa diperintah bergoyang kanan-kiri.
akal sehat Lia menolak tapi tubuh Lia tidak bisa menolak setiap tetes kenikmatan yang mas Toni berikan.
“Inikah yang mbak shinta nikmati di ranjangnya. inikah yang membuatnya berdesah, merintih, dan mengerang kalau kebetulan aku lewat dekat kamarnya dimalam hari.
sekarang aku telah mengambil kenikmatan ini dr mbak shinta.” Kata Lia dalam hati
setelah beberapa saat, tubuh Lia serasa terbang, kocokannya makin cepat dan ganas. vagina Lia terasa letih dan sakit tapi Lia tidak ingin berhenti karena kontol mas Toni yang begitu nikmat.
Lia melenguh pelan”Ahhhhh… nikmat…Lia sampai, orgasme.
Tubuh mas Tonipun terasa menegang, keringatnya dingin tapi kulitnya panas. ia mencabut kontolnya dan spermanya disemprotkan ke paha Lia. ia melenguh tertahan panjang dan tubuhnya jatuh menindih tubuh Lia. Lia membuatnya orgasme.
dikamar mandi ada darah segar dan lendir licin hangat di vagina dan selangkangan Lia.
keperawanan Lia hilang tapi Lia tidak menyesal karena tubuhnya merasa nikmat.
“Sehebat itukah mas Toni atau nikmat yang luar biasa ini karena ini pengalaman pertamaku?” gumam Lia.
Setelah malam itu mas Toni pernah ngajak lagi, Lia sempat menolaknya karena takut ketahuan mbak shinta.
“Jangan, mas…. Aku takut… nanti ketahuan mbak Shinta”
“Ahhh…. Ngga apa-apa Lia…. Tenang saja…. Asal kita ngga berisik”
“Ngga ah… mas… mbak Shinta kan galak…. Aku takut”
“Nah karena galak itulah aku ngga bisa menikmati seks bersama kakakmu, tapi bermain dengan kamu, aku bisa menikmati, dan kamu juga menikmatinya kan?”
Lia tersipu malu, tapi karena sudah tahu rasanya seks kemudian Lia berdalih toh mbak shinta kasar pada mas Toni. Lia kasihan pada mas Toni akhirnya Lia dan mas Toni malam itu menjadi sepasang kekasih yang dimabuk birahi.
Lia tidak pernah menolak ajakan mas Toni untuk bercinta. mas Toni mengajari Lia berbagai macam cara menikmati seks. Lia paling tidak tahan jika vagina Lia dioral olehnya. itulah yang paling Lia suka saat bercinta dengan mas Toni.
Dari semua permainan seks terlarang itu, ada satu yang paling Lia sukai. Pada saat dimana selama seminggu mbak Shinta pulang purwokerto karena ibu mereka sakit. Karena Lia tidak dapat cuti, Lia tinggal dirumah berdua saja dengan mas Toni.
Lima hari Lia menggantikan mbak shinta menjadi istri mas Toni. itulah saat terindah dan paling memuaskan selama hampir dua tahun mereka berselingkuh.
Hari pertama mbak shinta pergi, sorenya Lia dan mas Toni bercinta di kamar mandi. mereka saling memandikan. mas Toni mengoral vagina Lia dibawah siraman shower. setelah itu mereka lanjutkan di ranjang kamar utama, kamat mas Toni - Shinta. Sampai akhirnya tubuh Lia mengejang bersama tubuh mas Toni yang juga orgasme bersamaan.
Saat itulah pertama kali mas Toni meminta Lia mengoral kontolnya. memang Lia suka vagina Lia dijilati mas Toni tapi Lia takut jika harus menghisap kontolnya. tapi mas Toni selalu punya cara membujuk Lia.
Dalam keadaan fly setelah selesai bercinta, mas Toni menjelaskan tentang betapa senangnya pria jika kontolnya di hisap pasangannya, mengoral kontol tidak berbahaya dan lebih bersih dari pada vagina, lagi pula mereka sudah mandi, katanya kemudian mas Toni merangsang Lia lagi. Paha Lia dibuka, vagina Lia di gosok-gosok dengan wajahnya, bibir vagina Lia yang bulunya sudah dicukur dijilatinya. klitoris Lia diisapnya. Lia mulai terangsang lagi.
tubuh Lia merinding keenakan. “ssshhh…..” Lia mendesis enak.
Saat Lia hampir sampai mas Toni berhenti. Lia protes karena Lia sebentar lagi ke puncak. tapi mas Toni hanya memutar posisi. wajahnya masih di vagina Lia, tapi tubuh mas Toni diatas Lia, kakinya mengangkangi wajah Lia, kontolnya sekarang tepat didepan wajah Lia.
Batang kejantanannya ereksi, tegang. warnanya coklat gelap, panjangnya mungkin 16 atau 17 cm tapi terlihat besar dan menakutkan bagi Lia. Ada urat yang menyembul membuatnya kelihatan gemuk.
“Kontol ini rasanya menakutkan tapi enak sekali jika masuk vaginaku.” Kata Lia dalam hati, Lia mengerti mas Toni minta diisap. mas Toni mulai lagi memaini vagina Lia, lama-kelamaan kontol itu terlihat manyenangkan bagi Lia, apakah Lia fly lagi?
Pegang sayang, remas yang lembut” bagai tersihir Lia meremas. Kontolnya hangat berdenyut di genggaman tangan Lia.
“Nikmat…oooohh……liaaa….. …..” mas Toni mengerang, Lia melihat mas Toni bergetar makin semangat, Lia mengocok kontol itu, pantat mas Toni bergerak-gerak. geliat lidah mas Toni di vagina Lia makin cepat dan dalam, Lia makin keenakan dan membuatnya makin bernafsu memberi kontol mas Toni kenikmatan.
“eeerrrggghhhh………”, mas Toni mengerang, Lia menghisap, mengulum kontolnya. tubuh Lia yang melayang karena vagina Lia dioral, memaksa mulut Lia terus mengocok kontolnya dengan mulutnya.
“Kontol mas Toni lama-kelamaan makin enak dan meggairahkan.Lia baru sadar kalau kontolnya enak sekali.
Mas Toni tidak melepas mulutnya dari vagina Lia, rupanya mas Toni sengaja karena oralannya membuat Lia makin bersemangat mengulum kontolnya.
Setelah 10 menit Lia mengoralnya disertai erangan nafsu, mas Toni tidak bisa mengontrol kontolnya. tubunya mengejang dan mulutnya berhenti menjilati liang vagina Lia. ia mendorong kontolnya kedalam mulut Lia. sepertinya ia hampir orgasme.
Ia memutar tubuhnya ke posisi missionaris.
Lia…mas mau masuk…” suaranya memelas, wajahnya basah peluh, liur dan lendir.
Lia menggenggam kontolnya dan membimbing ke vaginanya. Begitu alat kelamin bersentuhan, mas Toni mendesak masuk kontolnya.
“aaaghgghhhh………massss… ..” Lia tercekat.
Hanya dalam sekali tusukan, kontolnya terbenam. kasar sakit sekali yang dirasakan Lia.
mas Toni jadi buas, ia mengocok kontolnya berulang-ulang. nafasnya memburu. walau sakit Lia mulai ikut bernafsu, pinggul Lia bergerak mengikuti tusukan kontolnya. ranjang ikut bergerak.
“oghhhhhhhhhh…..masssss…en nghhh…..” Lia berteriak
“Saaa…yyaangg….kkauuu ggadiiisss…hhheeebbbbaattttt tttt.” mas Toni mengerang.
beberapa saat kemudian ….
“… lliiiaaa… massss mmauu saaammm….eeengghhhhh…paaai iii….” Tubuh mas Toni mulai menegang.
akkuu…bbeellummm… maass….” Lia berharap mas Toni jangan orgasme dulu. Kontol mas Toni yang sedang bergerak kesetanan keluar masuk vagina Lia, tiba-tiba berhenti.
Tiba-tiba mas Toni menarik tubuh Lia menjadi posisi duduk. Mereka berhadapan. Mas Toni memangku Lia.
“Ayo kocok sayang” pintamas Toni
Lia dan mas Toni mengerti dalam posisi ini Lia yang akan duluan sampai sedangkan kontol mas Toni yang terjepit menahan spermanya mengalir ke batangnya.
Lia bergerak maju mundur. tubuh mas Toni tidak bergerak, ia menghisap susu Lia.
“ogghhhhh…..mmmaassss… ..” isapannya membuat tubuh Lia yang sudah terangsang makin menegang. Lia mempercepat gerakannya. Lia seperti joki kuda yang sedang menunggangi mas Toni. wajah mas Toni menempel di dada Lia. kontolnya seret menggosok dinding vagina Lia. Luar biasa nikmat…” gumam Lia.
5 menit, 10 menit, 15 menit akhirnya Lia bobol, cairan kewanitaanya membanjiri vaginanya, dengan hangatnya.
Lia mendongak, mata Lia gelap tubuh Lia terasa terangkat ke awang-awang.
“Heeeennnngggggghhhh…….mas ss… a..ku….OOOgggghhhhh……”  Lia melenguh panjang, tubuhnya jatuh lemas ke ranjang.
Mas Toni kembali menindih tubuh Lia. kontolnya yang masih tertancap di vagina Lia dikocoknya. Lia mendengar mas Toni merintih nikmat terputus-putus. “Hegh…hegh…hegh…sampai..liaaa… mas….samm….”kata-katanya terputus mas Toni ambruk menimpa tubuh Lia, air sperma mas Toni menyemprot habis ke dalam vagina Lia, tubuh mas Toni lemas, mereka berpelukan. tubuh mereka panas bersatu.
Malam itu mereka bercinta sampai 4 kali. Lia merasa vaginanya ngilu, tubuh Lia capek sekali. tapi nikmatnya tubuh mas Toni melebihi semua itu.
Setiap malam selama mbak shinta tidak ada di rumah, Lia dan mas Toni bercinta sepuas-puasnya. Lia tidak lagi takut mengulum kontol mas Toni. Malam kelima, malam sabtu, mas Toni mengajak Lia menginap di hotel kawasan cikini. suasana romantis membuat mereka tidak tidur semalaman, lembur, yang mereka lakukan hanya bercinta dan bercinta , mereguk seks sepuasnya. Sabtu paginya mereka naik kereta dari Gambir ke Purwokerto menyusul mbak Shinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar