Tokoh utama :
- Eva (29 tahun)
- Broto (50 tahun)
- Faisal (48 tahun)
- Hans (49 tahun)
Tokoh Figuran :
- Bayu (29 tahun)
Cerita panas
berikut ini memang murni pengalaman pribadi Eva yang bermula dari keterpaksaan
hingga menimbulkan rasa ketagihan. Eva menjadi semakin binal sejak kejadian
itu. Kenikmatan dari lelaki yang bukan suaminya membuat Eva gila seks.
Namanya adalah Eva umur 29 tahun, Eva adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama Bayu yang
umurnya juga sama dengan Eva. Eva hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan
Bayu bekerja hanya kalau sedang ada proyek saja. Kalau sedang tidak ada proyek
maka Bayu hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan tetap
yang bisa menjamin hidup mereka. Selama 3 tahun setelah pernikahan, Bayu tidak
pernah bekerja tetap di satu perusahaan. Entah untungnya atau sialnya mereka sampai
sekarang belum dikarunai seorang anak. Akibat dari Bayu yang tidak mempunyai
pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang dimana-mana. Sampai suatu saat
ada orang yang datang ke rumah dan marah-marah karena Bayu belum juga membayar
hutangnya.
Pada saat itu Eva hanya bisa menemani Bayu di sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang dihutangi oleh Bayu. Eva sendiri melihat gelagat yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah matanya seringkali melirik ke arah Eva, Eva menyadari hal itu.
Kayak apasih Eva ? Dia mempunyai tubuh yang cukup bagus. Tinggi 170 cm (termasuk tinggi untuk perempuan lokal), berat 60 kg, kulit sawo matang, dengan ukuran dada 36.
Kehidupan
seks Eva tidaklah bermasalah walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Bayu selalu
dapat memuaskan Eva walaupun dia adalah seorang yang konservatif yang selalu
bermain dengan gaya yang itu-itu saja. Beberapa hari setelah rumah mereka didatangi
oleh orang yang menagih hutang, Eva melihat orang tersebut di jalan ketika Eva mau
pergi ke rumah saudaranya. Tadinya Eva akan meminjam uang dari saudara Eva untuk menutupi hutang Bayu pada
orang tersebut, tapi ditengah jalan Eva mempunyai pikiran lain. Eva ikuti orang
tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya. Tadinya niat Eva
hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya Eva mempunyai niat lain. Eva putuskan
untuk menggadaikan tubuhnya untuk melunasi hutang-hutang suaminya kepada orang itu.
Setelah Eva mantap
dengan niatnya, beberapa hari kemudian Eva memberanikan diri untuk mendatangi rumah
orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil
mengatasi rasa gugupnya akhirnya Eva memberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian
seorang lelaki kurus, dia adalah pesuruh di rumah itu keluar.
“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” Tanya Eva pada lelaki tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Bayu.”
Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan
tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya pada Eva.
Langsung saja Eva menuju ke arah yang ditunjuknya.
Sebuah pintu
dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cantik. Belum juga Eva sampai ke depan
pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya
adalah orang yang dicari Eva. Orang dengan perawakan kurang lebih
180 cm dan kira-kira beratnya 75 kg. umurnya sekitar 50 tahun.
Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada
saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat Eva datang. Justru Eva menangkap
kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tangan Eva sambil
menyebut namanya.
“Broto. Mari masuk bu…”
“Eva” Jawab Eva langsung ketika melihat dia
kebingungan.
“Oh iya. Bu Eva silahkan masuk”
Eva langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak
Broto langsung mempersilakan Eva untuk duduk.
“Mau minum apa bu Eva?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawab Eva dengan
gaya basa-basi bangsa timur.
Akhirnya Pak Broto menyuruh pembantunya untuk
membuatkan sirup.
Sambil menunggu minuman datang pak Broto
memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah
dia tahu kalau Eva gugup dan grogi bertemu dengannya. pak Broto bisa membuat
pembicaraan menjadi santai. Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup
luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya
penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh mereka berbicara
justru Eva semakin kehilangan rasa gugupnya yang tadi menghinggapi. Obrolan mereka
sempat terhenti karena pembantu pak Broto datang membawakan minuman pesananan
majikannya.
“Silahkan diminum bu Eva”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung
saja Eva meneguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?”
Tanya Eva unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Eva sudah berapa
lama menikah dengan pak Bayu?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas
Bayu gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama makin numpuk aja
hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kata Eva sekalian curhat sedikit ke pak
Broto.
Setelah
disinggung soal hutang, pak Broto akhirnya menanyakan perihal hutang suaminya. Dan pak Broto juga bercerita bahwa
sebenarnya suaminya tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak
Broto. Eva kaget, karena selama ini suaminya tidak pernah berkata jujur perihal
hutangnya. Rupanya pak Broto sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih
mirip dengan rencana Eva. Dan akhirnya rencana itu
disampaikan kepada Eva, bahwa hutang suaminya bisa lunas dengan catatan Eva mau
diajak bercinta dengannya. Pengurangan hutang suaminya satu juta setiap Eva melayaninya.
Dan itu berlaku juga untuk hutang suaminya dengan teman-teman
pak Broto yang ternyata
ada dua orang lagi. Dan ternyata suaminya berhutang sepuluh juta ke setiap
orangnya. Ini berarti Eva harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap
orangnya Eva layani sepuluh kali. Eva sempat berpikir juga melihat keadaan yang
seperti itu, tapi demi melunasi hutang suaminya akhirnya Eva sanggupi permintaannya.
Akhirnya Eva disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Broto
sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang Eva menanyakan
apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhnya? Dan Pak Broto berhasil meyakinkan
bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.
Akhirnya
keesokan harinya Eva datang kembali ke rumah Pak Broto. Hari itu Eva untuk
pertama kalinya berdandan bukan untuk suaminya, tapi untuk laki-laki lain. Eva datang
dengan pakaian casual. Toh nantinya pakaian itu juga tidak berguna karena ketika Eva
menunaikan tugasnya baju itu harus dilepas. Yang jelas Eva mempersiapkan mentalnya untuk hal ini. Karena ini juga untuk
pertama kalinya Eva akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suaminya. Dan yang jelas Eva juga mempersiapkan
vaginanya. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vagina Eva menyukur habis, sehingga vagina Eva bisa terlihat dengan jelas.
Sesampainya di rumah Pak Broto Eva disambut dengan hangat, Pak Broto mencium
punggung tangan Eva dan kedua pipinya. Eva agak canggung menerima perlakuan yang
diberikan kepadanya, karena dia bukan suaminya. Tetapi Eva sendiri tidak pernah
diperlakukan seperti itu oleh suaminya. Saat itu Eva merasa diperlakukan
layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa Pak Broto diliputi hawa nafsunya, tapi justru
menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuat Eva
sedikit “terbius” oleh perlakuannya.
Setelah
sambutan hangatnya Eva langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup mewah
bagi Eva. Dan rupanya Pak Broto telah menyulap kamarnya menjadi
begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika Eva masih
terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba Pak Broto memeluk Eva
dari belakang. Refleks dan sedikit terkejut membuat Eva agak memberontak. Tetapi Pak Broto berhasil meyakinkan Eva untuk tenang dan menikmati saja
saat-saat tersebut. Pak Broto mulai menciumi leher dan kuping Eva
yang jelas membuat Eva terangsang. Lalu Pak Broto membalikkan
tubuh Eva sehingga mereka saling berhadapan.
“Boleh kupanggil Eva saja?” tanya Pak Broto.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja
Broto. Supaya lebih mesra.”
“Iya Broto. Boleh aja kalau kamu mau panggil
aku Eva.” Eva mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Eva. Sebenarnya ada satu lagi kejutan
untukmu hari ini.”
“Apa itu?”
Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar
terbuka. Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat
Eva kaget.
“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi
temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”
“Tapi Broto…”
“Tenang
saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5
juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”
Sebenarnya Eva
agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah
dinikmati
akhirnya Eva menyetujuinya. Kedua teman Pak Broto memang berbeda sekali
dengannya. Teman Pak Broto yang satu bernama Faisal, keturunan Arab mempunyai
dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Hans, keturunan Cina. Tapi
yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap.
Beda sekali dengan Bayu suaminya yang tingginya kira-kira sama dengan Eva
dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka. Jujur saja diam-diam Eva mulai
mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga.
Eva sudah
lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Broto, tapi Eva sudah
mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja
Pak Broto sudah mulai mencium bibir Eva. Eva yang dari tadi sedang menghayal
jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak
Broto. Tak lama berselang Faisal dan Hans langsung bergabung. Faisal datang
dari belakang tubuh Eva dan langsung menciumi leher Eva sedangkan Hans langsung ke
tujuan dengan meremas kedua dada Eva. Hal ini jelas saja membuat nafsu Eva
meledak. Eva tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya Eva pun mulai
mengeluarkan desahan dari mulutnya.
Setelah itu
baju Eva dan celana panjang yang Eva pakai mulai dilepas dari tubuhnya sehingga terlihat bra dan cd yang Eva
kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah
tubuh Eva. Dan tak lama berselang bra dan cd pun ikut lepas dari tubuh Eva
sehingga Eva benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu, yang ada hanya nafsu yang sudah berada
di ubun-ubun. Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing.
Dan Eva benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kaget ketika mereka bertiga
sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagi Eva. Panjang penisnya sekitar 20 cm
dan berdiameter kira-kira 4-5 cm. Eva sendiri tidak dapat membedakan secara
pasti punya siapa yang paling besar. Karena ukuran penis mereka yang hampir
sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suaminya yang hanya sekitar 13 cm dengan diameter 2 cm. Eva dihadapkan
dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di hati
Eva. Takut karena belum
pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana
yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu.
Setelah
semuanya bugil mereka membimbing Eva untuk jongkok, dan setelah itu mereka
semua mengelilingi Eva. Mereka minta dioral secara bergantian. Lalu Eva melakukan permintaan itu dengan senang
hati walaupun agak bersusah payah. Eva sering mengoral suaminya, tetapi yang ini beda. Tiga penis
dengan ukuran jauh dari penis suaminya. Ukuran penis mereka membuat Eva agak
gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya Eva bisa
menguasai keadaan juga. Ketika Eva mengoral penis pak Broto kedua tangan Eva
mengocok penis Hans dan Faisal, begitu seterusnya. Jika satu sedang dioral maka yang dua lagi kebagian
kocokan tangan Eva.
“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu Eva” ucapan itu terlontar dari Faisal
ketika mendapat giliran dioral oleh Eva. Hans mendapat giliran terakhir untuk dioral.
Dan ketika
giliran Hans mereka membimbing Eva ke arah tempat tidur. Rupanya mereka meminta Eva untuk mengoral Hans sambil
terlentang sementara penis Hans berada di atas mulut Eva. Ketika sedang
asik-asiknya menikmati penis Hans, tiba-tiba Eva merasakan rangsangan hebat di kedua
payudara Eva dan di vagina Eva. Rupanya Faisal sedang asik menggerayangi kedua
payudaranya. Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudara Eva. Sedangkan Pak
Broto berada di selangkangan Eva, dia terlihat asik menjilati vagina Eva.
Terang saja Eva mengoral Hans sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa
karena mulut Eva disumpal penis Hans) keenakan karena perlakuan kedua orang
tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuh Eva. Tak lama kemudian Hans
melepaskan penisnya dari mulut Eva lalu bergabung dengan Faisal untuk menikmati
payudara Eva. Faisal menggarap payudara kiri sedangkan Hans yang kanan, pak Broto tetap menjilati vaginanya. Hal ini membuat Eva terangsang hebat sehingga tidak
tahan lagi untuk berteriak dan meracau.
“Aarrrrgghhh,
nikmat banget… teruuussss… aaarrgghhh… aayoo teruusss”
Akhirnya Eva sampai juga pada orgasmenya yang pertama. Tak lama kemudian Eva merasakan
sesuatu menempel di bibir vaginanya. Setelah Eva melirik ternyata pak Broto sudah siap
memasukkan penisnya itu ke dalam vagina Eva. Eva merasakan penis pak Broto
semakin lama semakin mendesak vaginanya. Eva merasa seperti perawan lagi
karena begitu susahnya penis pak Broto memasuki vaginanya. Terang saja susah, penis sebesar
itu mencoba masuk ke dalam vagina Eva yang biasanya hanya dimasuki penis Bayu yang sekarang
menjadi biasa bagi Eva. Terbantu oleh vagina Eva yang sudah basah akhirnya penis
pak Broto berhasil masuk juga. Perlahan-lahan pak Broto mulai menggoyangkan
penisnya keluar masuk di vagina Eva.
“Arrrghhh
broto… terus… cepetin donkk.. entotin…” Eva sudah meracau tak karuan karena penis pak Broto
yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa. Ditambah lagi Hans dan Faisal
yang masih sibuk dengan kedua payudara Eva.
Akhirnya
setelah dirasa lancar pak Brotopun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa
goyangan saja Eva sudah orgasme lagi padahal pak Broto masih kuat menggoyang
penisnya. Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya Eva tak tahan dan
sampai pada orgasme nya yang kesekekian kali. Setelah agak lama terasa goyangan pak
Broto semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir,
tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan Eva bisa
merasakan kalau dia orgasme. Semburan spermanya di dalam vagina Eva terasa sekali
olehnya. Tak lama
berselang pak Broto mencabut penisnya dan Eva didatangi oleh Hans dan Faisal yang tampak sudah tidak sabar. Eva lihat
Hans membawa baby oil.
“Untuk apa?”
tanya Eva.
“Sudahlah
nikmati saja” begitu kata Hans.
Karena
memang gairah Eva masih diatas akhirnya Eva tidak pedulikan lagi. Tak lama
mereka meminta Eva untuk berposisi doggy style, dan Eva mengiyakan saja toh Eva juga terbiasa
dengan gaya itu. Tapi betapa kagetnya ketika Hans menumpahkan baby oil di
lubang pantat Eva dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya
itu ke pantat Eva. Tadinya Eva ingin berontak, tetapi Faisal memegangi tubuh Eva
dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Hans
mencoba untuk memasuki lubang pantat Eva tetapi kemudian setelah masuk Eva merasakan nikmat yang luar biasa juga. Tidak
kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina. Lalu Hans kemudian mulai untuk
menggoyang penisnya di dalam pantat Eva. Ketika sudah lancar dan baru beberapa
saat Hans meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya. Hans
dan Eva terlentang dan
bertindihan dengan Eva diatasnya. Sehingga Eva semakin merasa Penis itu bergerilya di lubang
pantat Eva.
Tak lama
kemudian Faisal menghampiri Eva dan Hans, Faisal sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak
dan diarahkan ke vagina Eva yang terbuka menantang. Akhirnya Faisal memasukkan
penisnya ke dalam vagina Eva berbarengan dengan Hans yang menggoyangkan penisnya keluar masuk di
lubang pantat. Sebuah
pengalaman luar biasa yang belum Eva alami sebelumnya. Eva disetubuhi dua
laki-laki secara bersamaan. Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi
keduanya ditambah pak Broto merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak
dipandang. Pergumulan mereka bertiga tak terasa membuat Eva orgasme berkali-kali,
karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Faisal dan Hans secara
bersamaan mencapai orgasmenya. Hans mengerluarkan spermanya di dalam pantat Eva
sedang Faisal di dalam vagina Eva.
Setelah itu mereka berempat mebersihkan diri, dan
rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk mereka berempat. Setelah mereka makan akhirnya Eva izin untuk pulang
dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka.
Setelah
kejadian itu Eva merasakan tidak nafsu lagi dengan Bayu ketika dia mengajak Eva
untuk bersetubuh. Eva hanya berusaha menjalankan kewajibannya saja. Tetapi Eva tidak merasa puas.
Karena Eva sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana. Dan setelah semua
hutang-hutang Bayu lunas Eva sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari
mereka untuk minta disetubuhi. Eva sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar
biasa. Pada akhirnya Eva pun jujur kepada Bayu tentang hal yang selama ini terjadi.
Bayu terkejut,
tapi tak biasa marah karena Eva melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya.
Setelah Eva menanyai apakah dia ingin menuntut cerai dari Eva, dia tidak mau menceraikan Eva
dengan alasan dia masih sayang. Eva memberikan syarat kepada Bayu yaitu, Eva bebas
bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun Eva mau tanpa harus
dicemburui. Akhirnya Bayu menyetujuinya, karena masih menyayangi Eva.
Pernah suatu
saat ketika Bayu pulang ke rumah dia mendapati Eva sedang bersetubuh dengan
ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan
menyaksikan permainan itu oleh pak Broto, Hans dan Faisal. Bahkan dia juga
ditelanjangi oleh mereka didepan Eva. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk
membandingkan ukuran penis mereka dan Bayu dan memang penis Bayu menjadi
terlihat kecil sekali. Sebenarnya Eva kasihan melihatnya diperlakukan seperti
itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai Eva, maka Eva tak meacuhkan dia dan Eva hanya melayani penis-penis raksasa yang
dapat memuaskan vagina Eva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar