"Akhimya usai sudah misi anda!" kata Tessa.
"ltu karena informasi yang anda berikan, Tessa!", kata agen
rahasia AXE sambil melirik ke arah Jacques Montand.
"Saya akan merawat Iuka anda ini, Nick!" ucapnya sambil mengusap-usap
wajah Nick dengan sentuhan yang lembut.
"Anda sudah tidur,barusan?"
"Tidur?", katanya agak mendelik. "Bagaimana saya bisa memejamkan
mata saya kalau saya terus menerus mengingatkan diri anda, Nick!"
"Apakah anda sudah siap?"
"Ya. Lebih baik saya secepatnya merawat Iuka anda ini!",
ucapnya dengan nada yang tulus. "Tuan inspektur Montand pasti akan
memberikan izin kepada kita.
bukankah begitu tuan inspektur?"
Jacques Montand hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kccil.
"Kalian sebaiknya memang melakukan seperti yang dikatakan nona
Tessa. Sampai jumpa lagi besok pagi, Nick!" ·
"Saya akan menghubungi anda pagi-pagi disini, ]ack!"
"Baiklah!", kata inspektur Montand sambil mengiringkan kedua
tamunya sampai ke lorong yang akan membawa mereka menuju lantai bawah. Dan
setengah jam kemudian Nick sudah tergeletak di atas tempat tidur di apartemen
milik Tessa Hartmann. Wanita itu sedang membersihkan segala Iuka yang ada pada
wajah dan bagian tubuh Nick Carter. Tangan Tessa yang cekatan itu teIah
memberikan obat paling baik untuk kesembuhan Iuka pada tubuh Nick Carter.
Tangan dan gesekan tubuh Tessa teIah membuat Nick Carter terbangkit nafsu
kelaki-Iakiannya
"PeIukIah saya, Nick!", kata Tessa seteIah selesai mengobati
Iuka di tubuh dan waiah Nick Carter.
Kemudian kedua tangan Tessa meIingkar pada Ieher Nick Carter. Bibirnya
yang Iembut dan hangat terasa telah mengulum bibir Nick Carter. Rasa sakit pada
sekujur tubuh Nick Carter tiba-tiba hilang sirna. Digantikan oIeh rasa gairah
yang menderu-deru Iaksana gelombang Iaut yang sedangmengalami badai besar,
"Kau wanita yang Iuar biasa, Tessa!", kata Nick sambil
menjamah buah dadanya yang mulai menegang itu. Terdengar suara merintih ketika
tangan Nick meremas buah dada dan mempermainkan putingnya. Nick Carter masih
terus menciumi wajah wanita itu. Kini bibirnya berpindah ke arah Ieher dan
bagian di dekat telinganya. Tubuh Tessa menggerinjal-gerinjai karena merasakan
nikmat yang Iuar biasa. Kemudian bibir Nick Carter meIuncur ke arah dada wanita
yang sudah daiam keadaan telanjang bulat.Buah dada Tessa yang muIus itu menjadi
sasaran mulut Nick Carter. Mulut Nick Carter terbenam ke dalam buah dada yang
menantang untuk dikecup dan disedot itu. Mulut Nick Carter mulai mengulum dan
mempermainkan putingnya dengan menjilatinya Iewat "Ouhhhhhh ...... Nick
..... teruskan ..... teruskan .... sayang!", rintih Tessa sambil
menggeliat-geliatkan tubuhnya karena kegelian bercampur dengan rasa nikmat yang
sukar untuk dilukiskan kata-kata.
Nick Carter semakin memperhebat serangannya. Disamping mulut yang terus
menerus menyedot dan mengecupi buah dada Tessa, tangan Nick Carter juga ikut
bermain dengan menyusuri tubuh wanita itu. Dari arah perut yang licin terus
turun menuju ke arah bawah. Dan tangan serta jari jemari Nick Carter sudah
sampai pada selangkangan Tessa. Wanita itu membuka kedua pahanya lebar-lebar,
untuk memberi jalan masuk.
Nick Carter semakin menggila dan menggebu-gebu. Jari jemari tangannya
mulai menekan pada daging yang menonjol yang dipenuhi oIeh rumput tebal.
]ari-jemari itu menyeruak padang alang-alang yang rumit dan lebat itu untuk
akhirnya sampai di mulut gua yang terbuka. Tanpa ayal Iagi jari jemari yang
nakal itu mulai memasuki mulut gua yang sudah terbuka itu. Mula-muIa terasa
lembab tapi makin lama makin hangat.
"Ahhhhlihhh ....... Ouuuuuhhh.... !", gumam Tessa seperti
orang yang menderita sakit panas. Sementura jari jemari tangan Nick Carter yang
meranjah masuk ke dalam gua hitam itu mulai menyentuh-nyentuh bagian yang
sangat peka. Mulut Tessa semakin merintih-rintih dan menggerinjal-gerinjal.
Sedangkan mulut Nick Carter masih terus menyedot-nyedot dan mengulum buah dada
Tessa yang berukuran besar. Putingnya sudah semakin menegang dan mengeras.
Tangan Tessa mulai menggapai-gapai mencari pegangan yang paling
mengasyikkannya. Tangan itu sampai pada selangkangan Nick Carter. Ia merasakan
adanya otot tegang yang bagaikan meriam tank baja yang siap tempur. Kemudian tangan
halus wanita itu meraba-raba dengan Iembut otot yang sudah mengeras bagaikan
pilar museum yang hebat itu. Sedangkan jari-jemari tangan Nick Carter se-makin
masuk ke dalam gua dengan sentuhan-sentuhan yang membangkitkan birahi yang kian
memuncak pada diri Tessa Hartmann. Matanya sudah mendelik-delik bagaikan orang
yang sedang kerasukan roh halus. Tangannya semakin aktip meraba-raba otot vital
yang ada pada selangkangan Nick Carter.
"Ouhhh ....... Nick ...... !", katanya sambil menggerakkan
tubuhnya. Ia menggerinjal dan melepaskan pelukan dan rabaan tangan Nick Carter.
Tapi Nick sudah tahu apa yang akan dilakukan wanita itu. Tubuh Tessa segera
berada di atas tubuh Nick Carter. Tapi kepalanya menghadap ke arah selangkangan
Nick Carter. Sedangkan selangkangannya berada persis di atas mulut Nick Carter.
Kedua pahanya sengaja dibuka lebar-lebar agar mulut dan lidah Nick Carter mudah
melakukan operasinya.
Mulut Tessa Hartmann tanpa ayal lagi segera melahap otot vital milik
Nick Carter. la mengulumi otot itu sambil menjilatinya dengan lidahnya yang bermain
lincah. Nick merasakan seakan-akan seluruh sistim syarafnya telah dibangkitkan
listrik yang penuh kenikmatan. Sentuhan-sentuhan lidah dan sedotan-sedotan
mulut Tessa benar-benar telah membuat Nick Carter merasakan kenikmatan yang
luar biasa sekali.
Sementara itu mulut Nick Carter mulai ikut melakukan peranannya. Selangkangan
Tessa yang persis berada di atas mulutnya segera dicapai oleh lidahnya. Lidah
dan mulut Nick Carter bermain pada mulut gua yang menganga lebar.
Kini mulut Tessa semakin menggebu-gebu lagi kurena desakan nafsu berahi
yang semakin menggila. Mereka masih meneruskan permainan mulut dan Iidah
masing-masing dengan lebih menggila lagi.
Akhirnya Tessa menjerit kecil sambil melepaskan kulumannya pada otot tegang
milik Nick Carter. Ia membalikkan tubuhnya dan masih tetap menindih tubuh Nick
Carter dari atas. Kedua pahanya membuka lebar dan tangannya menangkap otot tegang
Nick Carter. Otot itu secara perlahan dibimbing masuk lewat mulut gua yang licin
dan basah. Dan dalam sekejup saja otot yang di bawah itu sudah amblas memasuki
gua yang dalam.
Tubuh Tessa mului naik turun di atas tubuh Nick Carter. Mula-mula perlahan
dan makin Iama makin mengganas cepat. Tak beberapa lama kemudian mulut Tessa
mcnjerit kecil. dengun mata terbeliak. Ia memeluk tubuh Nick Carter dengan erat.
Sementara Nick juga merasakan desakan Iedakan dahsyat yang akan terjadi. Secara
bersamaan mereka mencapai kenikmatan puncaknya. Akhirnya kedua tubuh itu dalam
keadaan kelelahan tetapi penuh kenikmatan tertidur dengan nyenyaknya sampai pagi
hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar